ANAMBAS, radarsatu.com – Ketersediaan stok bahan kebutuhan dapur di Anambas khususnya Pulau Siantan hampir mengalami kelangkaan.
Kelangkaan ini disebabkan stok bahannya semakin menipis. Ini disebabkan belum berlayarnya kapal kargo yang mengangkut bahan dapur dari Tanjungpinang dan Pontianak.
Anton, salah satu pedagang di Pasar Inpres Tarempa mengungkapkan bahan dapur yang stoknya menipis yakni bawang merah.
“Bawang merah sempat kosong, ini aja baru masuk tak hanyak cuma 10 karung. Paling besok dah habis,” ujar Anton, Selasa, (21/1).
Bawang merah yang ia jual, merupakan kiriman dari Tanjungpinang melalui kapal ferry penumpang dengan ongkos kirim jauh lebih mahal ketimbang kapal kargo.
Ia terpaksa mengirim menggunakan ferry untuk membantu ibu rumah tangga biar mudah mendapatkan bawang merah.
“Biasa saya (kirim) pakai kapal kargo. Kalau ferry mahal,” keluh Anton.
Untuk harga jual bawang merah ia mematok harga Rp 45 ribu per kg. Sedangkan untuk harga ecerannya per ons hanya Rp 5 ribu.
“Kalau stok telur asal Tanjungpinang juga hampir kosong. Ini aja kami jual tak per papan. Tapi per butir, biar pembeli yang lain kebagian,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Anambas, Masykur menegaskan menipisnya dua komiditi ini dikarenakan faktor cuaca.
“Sudah biasa, setiap musim utara barang-barang langka. Biasanya barang yang mudah busuk,” kata Masykur.
Pihaknya belum bisa meminta kepada distributor untuk menyetok komiditi jauh-jauh hari sebelum musim utara tiba.
“Kita tak bisa meminta mereka stok terlalu banyak. Karena kan ini bahan basah, mudah busuk. Biasanya warga udah tau (cuaca buruk), udah stok dulu. Walau tak banyak),” pungkas Masykur.