Indeks

Ismeth Yang Sekarang Masih Ismeth Yang Dulu

Oleh : Buana F Februari (Penulis adalah Teman dekat Ismeth Abdullah) 

MENYERUPUT secangkir kopi O adalah kebiasaan saya sebelum memulai rutinitas, tengah asyik menjawab chat di WhatsApp, pandangan saya terfokus pada sebuah berita tertanggal hari ini, Rabu (8/01/2025) yang di share di WAG Berita Terkini, berita tentang kegiatan reses Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Drs. H. Ismeth Abdullah.

Dalam berita itu tercermin bagaimana sosok Senator Kepri ini begitu sangat memperhatikan setiap peluang yang dapat memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Keputusan Riau. Kita ketahui bersama, persoalan kebutuhan sumber daya listrik di wilayah Kepri sangat memprihatinkan, masih banyak tempat yang belum mampu tersedianya pasokan listrik untuk melayani selama 24 jam, maka ketika negara jiran Singapura menyebut mereka siap membeli pasokan listrik dari negara lain dan Kepri adalah teritorial terdekat dengan negeri Singa tersebut. Peluang ini dapat diwujudkan dengan pengolahan tenaga listrik yang bersumber dari tenaga surya (PLTS).

Lantas saya ingat, sebelumnya Ismeth juga bereaksi keras atas indiden yang menimpa nelayan Batam, Polisi Perairan Singapura melakukan manuver yang mengancam keselamatan para nelayan di perairan Pulau Nipah, Kota Batam, Provinsi Keputusan Riau. Ismeth mengantar langsung surat protes ke Konsulat Jenderal Singapura di kawasan Panbil, Batam. Pertanyaan sederhananya, Gubernur Kepri mana?, lagi atur nafas sehabis mati-matian berjuang untuk menang Pilkada kali, entahlah.

Kepedulian seorang Ismeth Abdullah bukan cerita baru, ketika menjabat sebagai Ketua Otorita Batam (OB,) pun dulu Ismeth sudah dikenal sangat visioner, banyak ide brilliannya mengubah Batam menjadi bandar perniagaan yang berkembang pesat, kampung-kampung tua dan kawasan hinterland terjaga kerukunan dan keharmonisannya, hampir tak ada bentangan Batam Rempang Galang yang tak tersentuh kebijakan Ismeth kala itu, sosok Ismeth yang murah senyum dan humble membuat ia jadi idola masyarakat.

Saya mencoba membongkar daya ingat 20 tahun yang lalu, saat dilantiknya Ismeth Abdullah sebagai Penjabat Gubernur Kepri pada 1 Juli 2004 menjadi penanda berdirinya Provinsi Kepulauan Riau.

Berkantor sementara di Kota Batam, Ismeth dengan sekejap mampu memindahkan pusat pemerintahan ke ibukota Tanjungpinang, dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang kecil, mampu dikelola Ismeth dengan sangat cermat dan matang.

Pada Pilkada Kepri 2005, berpasangan dengan HM. Sani, Ismeth menang telak menjadi Gubernur Kepri periode 2005-2010. Terpilihnya pasangan ini tak lepas dari pengaruh Ismeth di seantero Batam yang jumlah penduduknya memang yang paling banyak diantara Kabupaten/Kota lain di Kepri.

Maka dimulailah rintisan perencanaan pembangunan provinsi Kepulauan Riau secara simultan dan berkesinambungan, salah satu bukti kalau seorang Ismeth adalah sodok pemimpin perubahan yang berwawasan kemaritiman adalah dengan ditetapkannya Pulau Dompak sebagai pusat perkantoran pemerintah provinsi Kepri, kemudian dengan kemampuan membaca peluang kedepan, Bandara Kijang kembali diaktifkan dan kini bernama Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF)

Tak hanya itu, Ismeth juga menggagas berdirinya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Tanjungpinang yang diberi nama Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), fasilitas kesehatan turut dibangun megah dengan berdirinya Rumah Sakit Umum Provinsi Raja Ahmad Tabib (RAT).

Sebagai anak jati Tanjungpinang, saya pribadi sangat berhutang budi pada Ismeth Abdullah, di tangan dinginnya, Tanjungpinang berubah menjadi kota pemerintahan yang kondusif dan kompetitif, 5 tahun Kepri dipimpinnya telah mampu mengubah banyak keadaan, pertumbuhan ekonomi yang melesat tinggi, hubungan bilateral dengan Negeri Jiran Singapura dan Malaysia pun ikut terajut rapi, tak salah bila Ismeth disebut Gubernur rasa Menteri, pembawaannya yang murah senyum, ramah menyapa, religius, dan berwawasan keilmuan yang mumpuni.

Tulisan kali ini, menjawab tulisan saya 6 tahun yang lalu, yang saya beri judul “Ismeth Yang Dulu Bukan Ismeth Yang Sekarang”, boleh search di Google, cieeeee…

Semua akhirnya terjawab, masyarakat Kepri masih mencintai Ismeth dan tetap memberi amanah kepada beliau untuk mewakili Kepri di Senayan sebagai salah satu Anggota DPD, Ismeth lantas membalas kepercayaan masyarakat dengan kerja nyata, hal yang sama ia lakukan saat diberi amanah memimpin Kepri sebagai Gubernur periode 2005-2010.

Dan saya juga yakin atas izin Allah SWT bila masih diberi kesehatan prima dan kesempatan kembali maju pada perhelatan Pilkada tahun 2029, Ismeth Abdullah pasti menang… Aamiin YRA

Penulis: Buana F FebruariEditor: Dewok
Exit mobile version