Indeks

Respon Kabar Siswa Dikeluarkan Karena Nakal, Ketua DPRD Datangi SMPN 2 Tanjungpinang

Ketua DPRD Tanjungpinang, Agus Djuarianto. (Foto: Chairuddin)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjungpinang, Agus Djurianto mendatangi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Tanjungpinang, Jumat (03/01).

Kedatangannya itu sebagai respon atas aduan terkait adanya seorang siswa yang bakal dipindahkan ke sekolah lainnya. Setibanya di sana, Agus menemui sejumlah pejabat sekolah dan membahas kabar tersebut.

Agus menjelaskan, kabar itu ia ketahui dari orang tua siswa yang mengadu kepadanya. Kemudian, ia mencoba mengonfirmasi langsung ke pihak sekolah.

“Saya sudah membahas ini bersama sekolah. Ternyata memang ada kenakalannya misalnya merokok dan tak pernah masuk,” katanya.

Kendati demikian, ia meminta agar sekolah dapat memberi siswa tersebut kesempatan satu kali lagi. Hal itu lantaran siswa itu telah berjanji untuk berubah di hadapan orang tua dan dirinya.

Terlebih, kedua orang tua siswa itu termasuk kategori kurang mampu dari segi ekonomi. Ayahnya seorang kuli bangunan. Sedangkan ibunya bekerja sebagai buruh cuci.

Menurut Agus, bila anak tersebut juga belum bisa berubah, maka ia menyerahkan keputusan berikutnya kepada sekolah.

“Saya mohon sekolah, coba hilangkan dulu rasa geram dan lainnya. Saya mohon diberi kesempatan karena anak ini mau berubah,” tuturnya.

“Untuk sekali ini jangan pindah sekolah dulu. Kalau masih seperti itu, saya juga angkat tangan,” tambah Agus.

Sementara itu, Waka Kesiswaan SMPN 2 Tanjungpinang, Zulhera Agusnimar mengungkapkan, perihal anak tersebut telah ia bahas bersama dengan majelis guru di sekolah.

Menurutnya, sekolah telah berulang kali memberikan peringatan. Namun, tak kunjung menunjukkan perubahan.

“Sekolah punya aturan atas pelanggaran anak. Kami sudah koordinasi dengan dinas. Kami tidak mengeluarkan. Hanya saja menyarankan agar mencari sekolah yang cocok,” ujarnya.

Usai dari pertemuan dengan Ketua DPRD Tanjungpinang, pihak sekolah akan kembali melakukan pembahasan terkait polemik tersebut.

“Saat ini Kepsek sedang tidak ada. Setelah ada Kepsek baru kita bisa ambil keputusan,” tuturnya.

Exit mobile version