BATAM, RADARSATU.COM – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menegaskan pentingnya kesetaraan bagi penyandang disabilitas di dunia kerja Kota Batam.
Hal itu ia sampaikan pada pentas seni peringatan Hari Disabilitas Internasional di Sekolah SLB Negeri Batam, Selasa (3/12).
Acara pentas seni tersebut berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan, seperti tarian, nyanyian, dan pertunjukan busana.
Amsakar Achmad juga menyempatkan diri berfoto bersama dan menyaksikan beberapa penampilan dari anak-anak penyandang disabilitas.
Ia memastikan bahwa upaya peningkatan dan perbaikan dalam pembinaan anak-anak penyandang disabilitas akan terus berlangsung.
Terlebih, dengan adanya dukungan dari beberapa regulasi, negara memberikan peluang untuk berkembangnya partisipasi dan kreativitas mereka.
“Misalnya dalam rekrutmen tenaga kerja berbagai perusahaan, rekrutmen ASN. Bahkan di media televisi sudah ada yang menggunakan bahasa isyarat. Ini menandakan bahwa posisi disabilitas sejajar dengan kita semua,” kata Amsakar.
“Selamat Hari Disabilitas Internasional 2024. Teruslah melakukan pembinaan kepada anak-anak karena idealnya peringatan ini jangan hanya seremoni,” tambahnya.
Amsakar berpesan agar orang tua dan guru memberikan pendidikan yang serius kepada anak-anak disabilitas.
Menurutnya, penyandang disabilitas sebenarnya memiliki potensi yang besar dan memerlukan pendidikan serta pelatihan yang tepat.
“Kita lihat Putri Ariani. Bukan sesuatu yang mudah di Got Talent Amerika,” katanya.
Sementara itu, Kepala SLB Negeri Batam, Dian Indriani berharap seluruh pihak dapat bekerja sama untuk mendukung anak-anak penyandang disabilitas. Ia juga mengajak berbagai instansi untuk memberikan kesempatan kerja bagi mereka.
“Dengan UU Nomor 8 tahun 2016 itu anak-anak berhak bekerja 22 persen di pemerintahan 1 persen di perusahaan. Saya harap pemerintahan konsisten dengan ini. Perusahaan swasta bisa memperhatikan anak-anak kami,” ujarnya.
Dian juga menginginkan sekolah-sekolah umum tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK menerima anak-anak penyandang disabilitas.
“Alhamdulilah kita udah MoU dengan SMK 2 bisa menerima itupun harus diseleksi khusus juga. Begitu juga sekolah lainnya,” kata Dian.