Indeks

Prospek Cuaca Tiga Hari ke Depan di Tanjungpinang: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

Prakirawan Cuaca BMKG Tanjungpinang, Robbi A. Anugrah. (Foto: Yuki Vegoeista)

TANJUNGPINANG, Radarsatu.com – Kota Tanjungpinang dan sekitarnya diperkirakan mengalami variasi cuaca yang perlu diwaspadai selama tiga hari ke depan, dari tanggal 29 hingga 31 Oktober 2024. Berdasarkan analisis cuaca global, indeks ENSO 3.4 tidak menunjukkan dampak signifikan pada peningkatan curah hujan di wilayah Tanjungpinang.

Namun, pola konvektif diperkirakan meningkat di sebagian wilayah Indonesia bagian timur. Sementara itu, indeks IOD menunjukkan adanya suplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat yang cukup signifikan, meningkatkan aktivitas pembentukan awan di wilayah ini.

Pada saat yang sama, MJO (Madden Julian Oscillation) yang aktif di fase 6 (Pasifik Barat) tidak berkontribusi pada pembentukan awan hujan di Indonesia.

“Di tingkat regional dan lokal, terdapat area pertemuan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) di sekitar Kepulauan Riau yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif di wilayah Tanjungpinang,” ucap Prakirawan Cuaca BMKG Tanjungpinang, Robbi A. Anugrah.

Suhu muka laut yang masih hangat serta adanya anomali positif di sekitar wilayah Tanjungpinang juga mengindikasikan pasokan uap air yang cukup. Kelembapan udara di lapisan atmosfer yang bervariasi dari kering hingga basah diprediksi cukup mendukung proses pembentukan awan hujan.

Indeks labilitas atmosfer (SI, LI, dan KI) di Tanjungpinang diperkirakan berada dalam kondisi labil ringan hingga sedang, yang dapat memicu pertumbuhan awan Cumulonimbus. Awan ini berpotensi menghasilkan hujan tiba-tiba (shower rain), disertai petir, kilat, dan angin kencang.

“Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi munculnya awan Cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, terutama pada siang hari. Hujan yang bersifat lokal ini mungkin disertai petir dan angin kencang yang dapat membahayakan aktivitas di luar ruangan,” tutupnya.

Exit mobile version