
TANJUNGPINANG, Radarsatu.com – Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai salah satu Kabupaten di Kepulauan Riau yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian nelayan, sehingga tak heran daerah ini banyak memiliki kudapan khas yang cita rasa dan kelezatannya sudah diakui masyarakat Nusantara.
Ikan tuna atau tongkol yang menjadi salah satu sumber pangan masyarakat setempat, kemudian diolah dengan beragam kreasi kuliner, antara lain mie tarempa, luti gendang, kernas dan lempa atau lemper.
Di Kota Tanjungpinang, aneka jenis panganan asli Anambas itu dapat di temukan dengan mudah di sejumlah Pujasera hingga Kedai-kedai Kopi.
Tak terkecuali Lempa, kudapan satu ini bentuknya pipih seperti otak-otak berupa ketan isian abon ikan tongkol bumbu pedas yang dibungkus dengan daun pisang dan dibakar dengan arang, sehingga rasanya akan lebih nikmat jika makan selagi hangat.
Adalah Zulkifli (55), pria paruh baya warga Kampung Tanjung Unggat ini mengaku sudah cukup lama berjualan Lempa khas Anambas, di Kota Tanjungpinang, meski dirinya suku Banjar yang berasal dari Tembilahan, Provinsi Riau. Namun ia memiliki istri seorang wanita asal Kepulauan Anambas.
“Dua orang wanita yang telah saya nikahi sama-sama orang Melayu Anambas,” ujarnya. Zulkifli mengungkapkan Istri pertama yang telah dinikahinya telah meninggal dunia dan memiliki dua anak, sementara saat ini istri keduanya belum dikaruniai anak.
Zulkifli mengaku setiap hari ia berjualan secara kaki lima, di kawasan Bintan Center tersebut dan rata rata terjual sebanyak 150-200 pcs di hari biasa, “Kalau Sabtu dan Minggu bisa sampai 300, siang hari sudah habis terbeli,” jelasnya.
1 pcs lempa ikan tongkol tersebut dijualnya seharga Rp 3.000,-, Lempa asli Anambas itu merupakan produk sendiri yang dibuat oleh istrinya di rumah, sehingga dirinya tinggal menjajakan makanan itu dan di bakar dan dibakar dengan bara arang agar kondisinya hangat dan siap dimakan.