TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Riau, Andi Agung mengatakan akan mengevaluasi, pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2024 yang telah diikuti para atlet pelajar Kepribadian, di Jakarta belum lama.
Andi Agung, saat ditemui pada Jum’at (30/08) petang di Bintan, mengatakan evaluasi diperlukan untuk perbaikan kedepannya. Hal itu menyusul adanya kekecewaan dari Ferry, pelatih sekaligus orang tua, dari salah satu atlet silat asal Kota Tanjungpinang, bernama Deffa Noverian Syahputra dan telah dipublish di beberapa media siber.
Namun secara keseluruhan, Dinas Pendidikan Kepri yang memfasilitasi O2SN, menurut Andi anggarannya tetap berada di satuan dinas pendidikan Kabupaten dan Kota masing-masing.
“Meskipun SD, semuanya kita yang memfasilitasi, tetap disisi anggarannya ada di Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota,” ujar Andi Agung.
“Termasuk soal bonus bagi atlet yang meraih prestasi, kita (Disdik Kepri) belum ada anggaran untuk itu,” tambahnya.
Diketahui sebelum, rasa kekecewaan dilontarkan pelatih Deffa, yakni Ferri yang tidak bisa mendampingi Deffa saat bertanding di Jakarta. Menurutnya hal ini menjadi bentuk kurangnya perhatian dukungan dari pemerintah kepada atlet yang tengah bertanding.
“Hal itu terjadi karena keteledoran pendamping saat itu, sehingga Deffa kebingungan dan mengakibatkan kesalahan gerak dan pengurangan nilai dan akhirnya harus terhenti di babak semifinal,” ungkap Ferry.
Padahal menurutnya untuk mengikuti olimpiade ini, Deffa sudah melalui berbagai tingkatan pertandingan mulai dari antar perguruan silat, sekolah, tingkat Kota, Provinsi hingga ke Nasional. Di O2SN Tingkat Nasional di Jakarta, Deffa akhirnya harus puas meraih medali Perunggu.
“Saat mengikuti ajang O2SN, Deffa didampingi oleh pendamping dari sekolah, yang bukan merupakan pelatih yang biasa melatih Deffa hingga bisa lolos pada kejuaraan tingkat nasional,” ujarnya.
Dirinya berharap kedepannya agar pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih terhadap atlet muda berbakat seperti Deffa, yang masih memerlukan dukungan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan prestasi.
