Indeks

Ekonomi Kepri Terus Tumbuh Berkat APBN

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau, Indra Soeparjanto. (Foto: dok. Indra)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh sebesar 4,90% (yoy) pada triwulan II 2024, lebih rendah 0,15 persen poin dari angka pertumbuhan ekonomi Nasional yang mencapai 5,05% (yoy) berkat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2024 tercatat sebagai yang tertinggi ke-3 di Sumatera setelah Provinsi Sumsel 4,96% (yoy) dan Sumatera Utara 4,95% (yoy).

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau, Indra Soeparjanto, menjelaskan bahwa fenomena Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Idul Fitri dan Idul Adha memengaruhi pertumbuhan ekonomi Kepri pada kuartal kedua ini dengan mengakibatkan peningkatan konsumsi masyarakat.

“Di samping itu, momentum libur anak sekolah pada bulan Juni meningkatkan permintaan di berbagai sektor usaha karena tingginya mobilitas masyarakat yang menstimulus aktivitas ekonomi,” ujarnya.

Indra menambahkan bahwa Kontribusi Fiskal dan APBN memainkan peran penting dalam penguatan pertumbuhan ekonomi Regional Kepri.

Pemerintah mendorong daya beli masyarakat dengan melakukan stabilisasi harga melalui pengendalian inflasi. Belanja Modal dan penyaluran Dana Desa yang positif turut mendorong pertumbuhan Investasi/PMTB.

“APBN melalui Belanja pegawai, layanan birokrasi, dan administrasi ikut memberikan dukungan kepada ekspansi perekonomian regional guna mendorong pergerakan pertumbuhan ekonomi di Kepri,” jelasnya.

Neraca perdagangan Kepri mencatat kinerja baik. Pada bulan Juni 2024, surplus perdagangan tercatat sebesar US$171,76 Juta.

Surplus perdagangan terjadi karena komponen Ekspor tumbuh positif dibandingkan komponen impor.

Surplus tersebut mendukung pertumbuhan Ekonomi Kepri melalui produksi Ekspor di Kepri, khususnya pada komoditas Mesin dan Peralatan Listrik. Nilai ekspor pada Juni 2024 mencapai US$1.550,25 Juta.

Nilai ekspor tersebut tumbuh sebesar 6,57 persen (yoy) dan mengalami penurunan sebesar 6,99 persen (mtm) yang dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai ekspor pada Komoditas Gas Alam dan Sektor Non Migas. Khususnya, pada komoditas Hasil Industri yang tumbuh sebesar 15,93 persen (yoy).

Sementara itu, nilai impor Provinsi Kepulauan Riau pada Juni 2024 tercatat sebesar US$1.378,49 Juta, mengalami pertumbuhan sebesar 1,59 persen (yoy) dan 1,73 persen (mtm) dengan peningkatan terbesar terjadi pada sektor Migas yang tumbuh 51,59 persen (mtm).

 

Kinerja APBN Tetap On Track

Dalam paparan tentang Kinerja APBN Kita, Indra Soeparjanto, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa Pendapatan Negara di regional Kepri telah terealisasi sebesar Rp7.752,73 miliar atau mencapai 54,78% dari total target yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan PNBP.

“Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar sebesar Rp5.961,42 miliar atau 51,95% dari total Pendapatan Negara dengan pertumbuhan 4,80% (yoy)” tegasnya.

Kinerja penerimaan pada APBN Kita didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan keberlanjutan.

Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Kepri melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Polda dan Dispenda berupa Pengawasan PPNDN kendaraan bermotor pada FTZ Batam.

Pengawasan ini dilaksanakan di unit SAMSAT Polda Kepri di bawah Regident Direktorat Lalu Lintas, dan berperan dalam mendongkrak penerimaan negara, khususnya dari PPNDN-Kendaraan bermotor.

Total Belanja APBN di Kepri sampai akhir Juli 2024 mencapai Rp8.807,96 miliar atau 48,95% dari total Pagu Belanja tahun 2024. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada APBN tercatat sebesar Rp4.305,67 miliar atau 43,27% dari pagu.

Realisasi ini lebih tinggi 18,96% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, dengan realisasi tertinggi pada Belanja Barang sebesar Rp1.990,40 miliar (43,79% dari Pagu) tumbuh 18,98% (yoy).

Selanjutnya, realisasi penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) Kepri tercatat sebesar Rp4.502,29 miliar atau 55,98% dari pagu, terkontraksi 1,44% dibanding periode yang sama pada tahun 2023.

Sampai akhir Juli 2024, Transfer ke Daerah telah tersalurkan secara keseluruhan untuk Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Insentif Daerah, DAK Non Fisik, Dana Desa, dan DAK Fisik.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau (Kanwil DJPb Kepri), Jalan Sultan Muhammad Syah, Dompak, Tanjungpinang.

Exit mobile version