Tim Forensik Ungkap Hasil Autopsi Anak 13 Tahun yang Meninggal Dunia Usai Berobat di Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang

PS Kasi Dokkes Polresta Tanjungpinang, Iptu Jefri Aditya Saragih. (Foto: Chairuddin)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Tim dokter forensik mengungkap hasil autopsi jenazah Dyo Putra Pratama, anak berusia 13 tahun yang meninggal usai berobat di Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). 

PS Kasi Dokkes Polresta Tanjungpinang, Iptu Jefri Aditya Saragih mengatakan, penyebab kematian korban kemungkinan karena adanya riwayat penyakit yang sebelumnya tidak diketahui. Penyakit itu ialah yakni penyakit jantung dan gagal ginjal.

Pasalnya, Tim Forensik menemukan adanya pembengkakan pada bagian organ tubuh korban seperti jantung, hati, dan limpa.

“Kalau penyebab kematiannya saat ini itu karena adanya riwayat penyakit sebelumnya memang tidak dilakukan pengobatan sebelumnya yang menyebabkan korban mati lemas. Riwayatnya  penyakit jantung dan gagal ginjal,” ucapanya.

Baca Juga :  Perencanaan Relokasi Pasar Puan Ramah Kurang Matang, Ratusan Pedagang Tinggalkan Lapak

Selain itu ada juga busa yang keluar dari hidung dan telinga korban sesaat korban meninggal. Hal itu karena paru-paru korban telah terendam oleh cairan. 

Namun, pihaknya belum mengetahui pasti asal atau penyebab cairan itu muncul. 

Sedangkan terkait obat yang dikonsumsi korban, pihaknya akan melakukan pengecekan dengan mengirim sampel obat tersebut ke pusat laboratorium forensik di Bogor.

“Untuk penyebab dia apakah ada mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan keluhan ini, masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa sampel kita kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.

Baca Juga :  Pengawasan BC Diluar Kawasan FTZ Dinilai Lemah, Rokok Ilegal Kian Marak

Sebelum itu, Dyo diketahui sempat mengalami kejang dan mengeluarkan buih dari mulutnya usai mengonsumsi obat dari Puskemas Sei Jang. 

Ibu Dyo yakni Lia mengaku sempat melakukan pengecekan tensi secara mandiri terhadap Dyo. Hasilnya, tensi anaknya itu terlihat tinggi ditambah juga dengan keluhan anaknya. Maka dari itu, ia berinisiatif membawa Sang Anak untuk berobat ke Puskesmas Sei Jang, Selasa (09/07) kemarin. 

Namun saat berobat di puskesmas, dokter yang menangani anaknya justru menolak untuk melakukan pengecekan tensi. 

Baca Juga :  Polres Bintan Tanamkan Jiwa Nasionalisme, Patriotisme Serta Sikap Patuh Hukum Kepada Pelajar

“Seharusnya dokter ikuti. Permintaan saya kan simpel. Kenapa tidak diindahkan. Malah dibilang anak seusia anak saya tak perlu cek tensi. Sebetulnya kan hanya butuh waktu 5 menit,” katanya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *