Indeks

Bayar Mahal Tapi Sering Kecurian, Pedagang di Melayu Square Pertanyakan Keamanan dari BUMD

Melayu Square Tanjungpinang. (Foto: Chairuddin)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Para pedagang kuliner di Melayu Square Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) merasa keamanan mereka belum terjaga meski telah membayar iuran cukup tinggi.

Ketua Pedagang Melayu Square, Buyung mengungkapkan, para pedagang itu kini membayar hingga Rp500 ribu per bulan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang, PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB).

“Biaya makin meningkat, tapi keamanan kami tidak diperhatikan,” katanya.

Ia menjelaskan, biaya itu jauh meningkat dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp85 ribuan.

Kendati lebih mahal, aksi pencurian justru semakin sering terjadi. Rata-rata, barang pedagang yang hilang ialah gas elpiji dan bahan makanan.

Bahkan hampir setiap gerai pedagang pernah dibobol maling. Hal itu pun membuat belasan pedagang di lokasi tersebut resah.

“Iya ini kami sudah sering. Saya kemarin kehilangan gas satu. Tetangga juga gas 2, di sana ada gas 4,” katanya.

“Kewajiban kami kan sudah kami bayar. Hak kami tolong diperhatikan keamanan kami,” sambung Buyung.

Hal senada juga disampaikan oleh Nora, pedagang lainnya. Nora mengaku, hal itu sudah pernah disampaikan kepada BUMD Tanjungpinang. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

“Katanya mau dipasang CCTV tapi sampai sekarang tidak ada. Yang terakhir baru minggu kemarin,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu, gerainya sempat kecurian. Ia kehilagan gas elpiji dan barang dagangannya. Terbaru, aksi serupa sempat akan terulang. Beruntung, gerainya hanya sempat dibobol tanpa ada barang yang hilang. Para pedagang berharap, akan ada solusi dari keresahan mereka tersebut.

“Saya gas 1, mie instan, dan kerupuk. Mau dua kali. Cuma yang terakhir ini hanya sempat dibuka, yang hilang justru di sebelah sana,” ungkapnya.

Sementara itu, hingga saat ini Radarsatu.com masih berupaya mengonfirmasi PT TMB BUMD Tanjungpinang.

Exit mobile version