Indeks

Tamu Keluhkan Layanan Hotel Kita Tanjungpinang, Manajemen Angkat Bicara

Hotel Kita Tanjungpinang. (Foto: Okta)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Manajemen Hotel Kita yang berlokasi di Kilometer 7 jalan DI Panjaitan Tanjungpinang, Kepulauan Riau mendapat keluhan dari salah satu tamunya, diketahui bernama Harizal (63) pada Sabtu (23/06) malam lalu.

Harizal mengaku merasa kecewa dan tidak nyaman, pasalnya karyawan hotel Kita meminta pindah kamar pada saat mereka sudah berada di kamar dan sedang istirahat.

“Saat itu saya bersama istri dan anak menantu serta cucu sudah check in, memesan 3 kamar di Hotel Kita,” ungkapnya.

Namun pada malam itu juga, ternyata dua kamar lain yang ditempati anak-anak dan cucunya itu dipindah ke kamar lain dengan kelas berbeda.

Hal itu secara tiba-tiba tanpa sepengetahuannya sebagai kepala keluarga.

“Saat kejadian itu dua cucu saya sempat menangis lama,” cetusnya.

Atas perlakuan yang diterima keluarga itu, ia merasa tidak nyaman meskipun telah diberi penjelasan. Namun, alasan pemindahan kamar yang dilakukan pihak hotel belum bisa ia terima.

Hingga keesokan harinya saat check out, ia pun sempat cek-cok dengan petugas resepsionis yang berjaga hari itu.

Menanggapi atas keluhan yang disampaikan tamu hotelnya tersebut, Manager Hotel Kita Pendi, pada Selasa (25/06) siang, akhirnya memberikan klarifikasi melalui Radarsatu.com.

Pendi menjelaskan, kejadian bermula dari pihak tamu yang salah atau tidak dapat menyebutkan nama yang sesuai dengan nama yang memesan kamar.

“Pemindahan kamar ini, menurut saya akibat miss komunikasi. Diawali nama yang tidak sama antara yang booking dengan yang check in kamar,” katanya.

Ia melanjutkan, tamu dari luar kota tersebut sebelumnya sempat memesan kamar lewat WhatsApp, dengan membayar uang muka untuk 3 kamar yang dipesan yakni tipe standar.

“Namun pada saat check in, karena bapak yang terlanjur emosi membuat resepsionis kami yang wanita jadi ketakutan,” ungkap Pendi.

“Karena ketakutan, rupanya setelah di cek, ternyata kunci kamar yang diserahkan salah, yakni 2 kamar tipe deluxe dan 1 kamar standar. Sesuai booking, seharusnya 3 kamar standard,” tambahnya.

Pendi menambahkan, begitu menyadari salah memberi kunci kamar, resepsionis langsung meminta tamu hotel untuk menempati kamar sesuai yang dipesan sejak awal.

“Kalau saya menyimpulkan, peristiwa ini sebenarnya miss komunikasi aja, yang dipicu salah kasih informasi data nama saat check in,” ujarnya.

Pendi juga memastikan bahwa pelayanan setiap tamu di hotel yang dipimpinnya itu hal yang nomor satu. Ia bahkan setiap hari terus memantau setiap tanggapan dari tamu usai menginap dan mengevaluasi sekaligus memperbaikinya agar semakin baik lagi ke depannya.

Exit mobile version