Indeks

Operasi Ketupat Seligi 2024 Berakhir, Polda Kepri Catat Peningkatan Kasus Kecelakaan

Operasi Ketupat Seligi 2024 Berakhir, Polda Kepri Catat Peningkatan Kasus Kecelakaan
Tri Yulianto, Kasatgasopsda Ketupat Seligi 2024 Dirlantas Polda Kepri, menyampaikan bahwa selama operasi berlangsung, terdapat 54 kasus kecelakaan lalu lintas.(dok polda kepri)

KEPRI, RADARSATU.com – Operasi Ketupat Seligi 2024 yang dilaksanakan oleh Polda Kepri dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H telah resmi berakhir.

Dalam operasi tersebut, Polda Kepri mencatat sejumlah kejadian, termasuk kasus kecelakaan lalu lintas dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Tri Yulianto, Kasatgasopsda Ketupat Seligi 2024 Dirlantas Polda Kepri, menyampaikan bahwa selama operasi berlangsung, terdapat 54 kasus kecelakaan lalu lintas.

Dari jumlah tersebut, 9 orang meninggal dunia, 27 mengalami luka berat, dan 45 mengalami luka ringan. Peningkatan jumlah kasus kecelakaan ini mencatatkan angka 16 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, Polda Kepri juga mencatat sebanyak 107 kasus terkait gangguan kamtibmas selama Operasi Ketupat Seligi 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan sebanyak 44 kasus dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun secara umum situasi kamtibmas di wilayah hukum Kepulauan Riau selama operasi berlangsung terbilang aman, tertib, dan terkendali. Namun adanya peningkatan kasus perlu mendapat perhatian serius.

Kasus kejahatan konvensional seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pengeroyokan, penganiayaan, penipuan, dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) masih mendominasi.

Menyikapi hal ini, Tri Yulianto menegaskan perlunya peningkatan patroli dan operasi preemtif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya analisis mendalam terkait faktor-faktor penyebab peningkatan kasus, agar strategi pencegahan dan penanggulangan yang lebih efektif dapat dirumuskan di masa depan.

Dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Tri Yulianto menekankan bahwa semua pihak harus bekerja sama. Kolaborasi dan sinergi antara Polri, TNI, stakeholder lainnya. Serta partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan Kepulauan Riau yang aman, tertib, dan kondusif.

Exit mobile version