Indeks

Pulang Mudik Setelah Lebaran, Berikut Prakiraan Cuaca dari BMKG Tanjungpinang

BMKG menjelaskan arah tinggi gelombang terupdate. Foto: Yuki/radarsatu.com

TANJUNGPINANG, RADARSATU. COM–  Secara Klimatologi, wilayah pulau Bintan terdapat dua puncak musim hujan yaitu pada bulan April 2024 untuk puncak hujan pertama dan bulan November 2024 untuk puncak hujan kedua.

Kepala BMKG Tanjungpinang, Ahmad Kosasih menjelaskan untuk hujan sepuluh harian (dasarian) II bulan April 2024 wilayah pulau Bintan diprakirakan jumlah curah hujan berkisar antara 50 – 150 mm dengan sifat hujan diprakirakan berada pada bawah normal sampai dengan diatas normal bulan April.

“Kondisi dinamika atmosfer saat ini seperti Dipole Mode Index (DMI), Madden Julian Oscillation (MJO) maupun gelombang ekuator lainnya seperti Kelvin atau Rossby Ekuator tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi hujan untuk wilayah pulau Bintan, akan tetapi adanya wilayah pertemuan angin (Konvergensi) dari Kalimantan Barat hingga utara Bangka Belitung menyebabkan terbentuknya pola belokan angin di selatan Pulau Bintan, sehingga menyebabkan berkumpulnya massa udara untuk membentuk awan-awan konvektif penghasil hujan di wilayah Bintan dan sekitarnya,” katanya.

Sehingga kondisi cuaca saat ini hingga 3 hari kedepan di wilayah pulau Bintan dan sekitarnya secara umum berawan dan diprakirakan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi antara ringan hingga sedang dan sesekali dengan intensitas lebat yang berpotensi disertai angin kencang dan petir namun sifatnya masih tidak merata atau lokal.

Ahmad mengatakan terkait dengan kondisi pulangnya para pemudik setelah lebaran terkait jalur laut baik yang bertolak dari pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) menuju Batam, Lingga maupun Karimun ataupun dari pelabuhan Tanjung Uban menuju Batam kondisi perairan untuk tinggi gelombang diprakirakan 0,1 – 0,5 meter (tenang).

Adapun untuk rute Tanjungpinang, Tanjung Uban dan Kijang menuju Anambas dan Natuna ketinggian gelombang diprakirakan 0,5 – 1,25 meter (rendah).

Untuk transportasi udara rute Tanjungpinang – Jakarta, berdasarkan prakiraan pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) dari Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG untuk tanggal 13 – 19 April 2024 sepanjang rute tersebut hanya akan terdapat beberapa wilayah guncangan/ turbulensi ringan akan tetapi secara keseluruhan kondisinya aman untuk penerbangan.

Sedangkan untuk jalur darat seperti telah disampaikan bahwa diprakirakan hujan dengan intensitas ringan sampai dengan lebat berpotensi disertai petir dan angin kencang.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis serta peringatan dini dari kedeputian meteorologi, untuk 3 hari kedepan diprakirakan masih akan terjadi hujan namun sifatnya yang lokal/tidak merata terutama pada saat dini hari menjelang pagi, siang dan sore hari.

“Potensi banjir dengan memperhatikan intensitas hujan dan sifatnya yang masih local/ tidak merata disemua wilayah maka jikapun terjadi hanya banjir genangan di beberapa titik yang memang memiliki kontur/daerah yang lebih rendah atau jalan-jalan yang saluran irigasinya tidak baik,” ucapnya.

BMKG Tanjungpinang mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dengan kondisi cuaca karena adanya potensi munculnya awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat menyebabkan cuaca signifikan secara tiba-tiba seperti hujan dengan intensitas sedang – lebat yang berpotensi disertai petir atau angin kencang yang bersifat lokal. *

Exit mobile version