Indeks

Keberhasilan Rudi Memimpin Jadikan Batam Tulang Punggung Perekonomian Kepri

Keberhasilan Rudi Memimpin Jadikan Batam Tulang Punggung Perekonomian Kepri
H. Muhammad Rudi didampingi istri Hj. Marlin Agustina yang juga Wakil Gubernur Kepri (dok bp batam)

BATAM, RADARSATU.com – Sebagai salah satu Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, Kota Batam yang berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia memiliki posisi yang tentunya sangat strategis. Apalagi wilayah ini berada pada jalur pelayaran internasional, yang selama puluhan tahun menjadi jalur perdagangan yang cukup pesat.

Dengan posisi strategis tersebut, pada tahun 1973 wilayah ini ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai salah satu wilayah khusus yang pengembangannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Khusus yaitu Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. Dimana seiring waktu pada Tahun 1999 Kota ini ditetapkan sebagai Daerah Otonom Kota Batam, yang kemudian juga terjadi perubahan pada Otorita Batam menjadi Badan Pengusahaan Batam atau lebih dikenal dengan istilah BP Batam.

Pengembangan Kota Batam yang selama puluhan tahun dilaksanakan, telah mengantarkan Kota ini sebagai salah satu Kota Besar yang ada di Indonesia bahkan menjadi Kota terbesar yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau. Pesatnya pembangunan dalam semua sektor khususnya sektor industri, perdagangan dan jasa, telah mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah ini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional bahkan daerah.

Pertumbuhan ekonomi yang merupakan gambaran mengenai dampak dari aktivitas pembangunan yang dilaksanakan, memperlihatkan trend positif di Kota Batam selama beberapa tahun terakhir. Bahkan pada tahun 2023 mampu tembus di level 7,04 %, ditengah masih fluktuatifnya Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang berada pada level 5,05% dan Provinsi Kepri yang hanya 5,02%.

Salah satu keberhasilan pembangunan di Kota Batam yaitu dampak Recovery Ekonomi (Pemulihan Ekonomi) pasca Pandemi COVID-19, yang dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari trend Pertumbuhan Ekonomi sebagai Indikatornya, dimana pada tahun 2020 saat Pandemi COVID-19 posisi tersebut berada pada titik minus 2,55%.

Lumpuhnya perekonomian di Kota Batam saat itu, semata-mata disebabkan oleh dampak Pandemi COVID-19 yang secara global telah menghantam perekonomian nasional bahkan dunia.

Melalui kerja keras dan kerja cerdas dalam upaya Recovery Ekonomi atau kebijakan pemulihan ekonomi yang dilakukan secara terpadu, telah mampu membawa Kota Batam keluar dari zona merah akibat dampak Pandemi COVID-19.

Recovery Ekonomi yang dilakukan secara terpadu baik oleh BP Batam maupun Pemerintah Kota Batam, dari posisi Pertumbuhan Ekonomi yang minus di tahun 2020 merangkak naik di level 4,75% pada tahun 2021. Bahkan pada tahun 2022 telah berhasil tumbuh secara signifikan di level 6,84%, sementara dibeberapa daerah masih banyak yang belum mampu lepas dari dampak Pandemi COVID-19 saat itu.

Begitu juga dengan capaian pada Indikator Persentase Kemiskinan di Kota Batam, yang sempat mengalami peningkatan saat Pandemi COVID-19. Namun perlahan memperlihatkan trend penurunan sehingga pada tahun 2022 hanya sebesar 5,19%.

Bahkan saat itu Persentase Kemiskinan secara Nasional masih cukup tinggi berada pada posisi 9,54% dan Provinsi Kepri berada pada posisi 6,24%. Trend penurunan kemiskinan juga terjadi pada tahun 2023, dimana kembali turun pada posisi 5,02%.

Keberhasilan Kota Batam dalam upaya memulihkan kembali statusnya sebagai Tulang Punggung Perekonomian Nasional dan Daerah, tentunya tidak lepas dari berbagai kebijakan yang dilakukan oleh BP Batam maupun Pemerintah Kota Batam dibawah kepemimpinan H. Muhammad Rudi.

Langkah cepat dan langkah tepat yang telah dilakukan H. Muhammad Rudi dengan memadukan 2 kekuatan di Kota Batam yaitu BP Batam dan Pemerintah Kota Batam, dengan satu tujuan bagaimana memulihkan kembali Perekonomian Kota Batam yang hampir anjlok akibat hantaman Pandemi COVID-19. Seluruh aktivitas perekonomian didorong untuk bangkit kembali, pembangunan yang bersumber dari APBN dan APBD digesa sehingga merangsang perputaran ekonomi. Begitu juga berbagai sektor – sektor industri, perdagangan dan jasa diberikan kemudahan-kemudahan sehingga dapat beraktivitas kembali secara normal.

Bahkan dalam kapasitasnya sebagai Walikota Batam, H. Muhammad Rudi juga terus meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam memberikan berbagai stimulasi dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Baik dalam hal memulihkan kembali berbagai sektor usaha kecil menengah maupun meningkatkan bantuan – bantuan sosial bagi masyarakat baik yang memang sudah dialokasikan oleh Pemerintah Pusat maupun yang bersumber dari anggaran daerah.

Peranan H.M.Rudi yang dianggap cukup berhasil dalam memadukan kebijakan pembangunan antara BP Batam dengan Pemerintah Kota Batam, dimana sebelumnya sempat mengalami berbagai tumpang tindih kebijakan antara kedua lembaga tersebut. Namun dengan gaya dan cara kepemimpinan H.M.Rudi yang menjabat sebagai Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam, kebuntuhan akan tumpang tindih kewenangan tersebut berhasil dirinya atasi.

Bahkan hal tersebut menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa, yang kemudian mampu mengantarkan Kota Batam menjadi kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Provinsi Kepri bahkan secara Nasional. Hal ini tentunya bukan hanya didasarkan pada data-data statistik, namun dapat dilihat dari pesatnya pembangunan yang terus berkembang di Kota Batam.

Rudi memiliki pemikiran bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, tidak lepas dari pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana yang memadai. Hal ini juga didasarkan bahwa semakin terus meningkatnya pertumbuhan investasi, maka akan ikut mempengaruhi kebutuhan akan pembangunan infrastruktur. Sehingga dengan pesatnya aktivitas pembangunan tersebut, akan menambah peluang dan ruang investasi serta perputaran ekonomi yang dari waktu ke waktu juga akan ikut meningkat.

Tentunya dengan kemajuan suatu daerah, akan ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi serta mampu merangsang upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tentunya menjadi salah satu penyebab jika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indikator kesejahteraan masyarakat, dimana IPM Kota Batam pada tahun 2023 mencapai angka 82,64 yang merupakan peringkat pertama di Provinsi Kepri bahkan masuk dalam 10 besar IPM tertinggi di Indonesia.

Penulis: Akok

Exit mobile version