Sekjen PBB Sebut Penahanan Bantuan Gaza Oleh Israel Sebagai Kecaman Moral

Ilustrasi- Organisasi kemanusiaan terbesar di Jalur Gaza UNRAWA akan melakukan apapun yang mungkin melanjutkan pekerjaan yang sangat diperlukan untuk mendukung masyarakat Palestina. F-Dok.X/twitter.

RADARSATU.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyebut antrean panjang truk bantuan yang terhalang di perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza sebagai kecaman moral. Ia mengatakan hal itu saat kunjungannya ke penyeberangan Rafah pada Sabtu (23/3).

Guterres menyatakan bahwa saatnya bagi Israel untuk menunjukkan komitmen yang kuat terhadap akses tanpa hambatan terhadap barang-barang kemanusiaan di seluruh Gaza. Dia juga mendesak untuk segera dilakukan gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.

PBB akan terus bekerja sama dengan Mesir untuk memperlancar aliran bantuan ke Gaza, ungkapnya kepada wartawan di depan pintu masuk bantuan, yaitu gerbang penyeberangan Rafah.

“Di sini, dari penyeberangan ini, kita melihat betapa patah hati dan tidak berperasaannya. Antrean panjang truk bantuan terhalang di satu sisi gerbang, dan bayangan panjang kelaparan di sisi lain,” katanya.

“Ini lebih dari sekedar tragis. Ini adalah kecaman moral.”

Kunjungan Guterres terjadi ketika Israel menghadapi tekanan global untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, yang hancur akibat perang lebih dari lima bulan antara Israel dan Hamas.

Israel mengancam akan melakukan operasi militer besar di Kota Rafah di selatan Gaza, tepat di seberang perbatasan dari Mesir, meskipun dunia internasional menentang rencana itu.

Mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza berlindung di sekitar Rafah. Meskipun kondisi di bagian utara Jalur Gaza lebih buruk, penderitaan warga sipil di seluruh wilayah tersebut telah memburuk dengan tajam seiring dengan berlanjutnya konflik.

Sebelum singgah di perbatasan, tempat ia bertemu dengan pekerja kemanusiaan PBB, Guterres mendarat di Al Arish di Sinai utara Mesir, tempat sebagian besar bantuan internasional untuk Gaza dikirim dan ditimbun.

Saat kedatangannya, gubernur regional Mohamed Shusha menyampaikan bahwa sekitar 7.000 truk menunggu di Sinai Utara untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Namun, aliran bantuan terhambat oleh prosedur pemeriksaan yang diminta oleh Israel.

 

sumber: Voaindonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *