Harga Beras dan Cabai di Riau Terpantau Naik

Salah Satu Pedagang Di Riau. (Foto: Patrison/MCR)

PEKANBARU, RADARSATU.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya (NTNP) di Riau sebesar 104,23 pada Agustus 2023.

“Pada Agustus 2023, NTNP mengalami penurunan sebesar 0,80 persen yaitu dari 105,07 pada Juli 2023 menjadi 104,23 pada Agustus 2023,” kata Plt Kepala BPS Riau Ajid Hajiji di Pekanbaru, Selasa (19/9/2023).

Hal ini terjadi karena turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,80 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen.

Turunnya indeks harga yang diterima petani (It) pada Agustus 2023 disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok perikanan budidaya sebesar 1,78 persen.

“Yaitu khususnya nila tawar, patin tawar, mas, karper tawar dan kelompok perikanan tangkap sebesar 0,50 persen, yaitu baong, tagih, sogo, gabus, haruan, sepat,” jelasnya.

Sedangkan, naiknya indeks harga yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,06 persen, khususnya cabai merah, beras, bawang putih, cabai rawit.

“Sementara itu, indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,08 persen, khususnya pelet, umpan, benih nila tawar,” ujarnya.

Ia juga membeberkan bahwa NTNP terdiri dari Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi).

Yaitu, Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada Agustus 2023, NTN mengalami penurunan sebesar 0,54 persen, yaitu dari 105,56 pada Juli 2023 menjadi 104,99 pada Agustus 2023. Hal ini terjadi karena penuruna It sebesar 0,50 persen sementara Ib mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen.

Penurunan It disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok penangkapan umum sebesar 1,50 persen, khususnya baong, tagih, sogo, gabus, haruan, sepat.

Naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,07 persen, khususnya cabai merah, beras, bawang putih, cabai rawit, dll.

“Sementara itu, indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,04 persen, khususnya umpan,” jelasnya.

Lalu, Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) pada Agustus 2023, NTPi mengalami penurunan sebesar 1,68 persen, yaitu dari 103,49 pada Juli 2023 menjadi 101,76 pada Agustus 2023. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya It sebesar 1,78 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan penurunan Ib yang hanya sebesar 0,10 persen.

Penurunan It disebabkan turunnya indeks harga pada kelompok budidaya air tawar sebesar 1,88 persen, khususnya nila tawar, patin tawar, mas/karper tawar. Turunnya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,21 persen, khususnya pelet dan benih nila tawar.

“Di sisi lain, indeks konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,05,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *