Gubernur Ansar Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kepri Tertinggi se-Sumatera

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad Saat Menyerahkan Nota

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com — Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meraih pencapaian pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Sumatera. Pencapaian peraihan pertumbuhan ekonomi Kepri ini disampaikan Gubernur, Ansar Ahmad ketika menyampaikan Nota Keuangan, dan Rancangan Peraturan Daerah, tentang Perubahan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2023 dalam Rapat Paripurna ke-2 Masa Sidang Ke-3 Tahun Anggaran 2023 bertempat di Ruang Balairung Wan Seri Beni Pusat Perkantoran Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Dompak, Senin, (04/09/2023).

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengungkapkan Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan laporan Bank Indonesia, pada triwulan pertama 2023 tumbuh sebesar 6,51% ( year on Year) Lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,40% (year on year ).

“Pertumbuhan tersebut konsisten mengalami peningkatan sejak triwulan pertama 2022 dan merupakan yang tertinggi di antara Provinsi se-Sumatera serta lebih tinggi dari nasional yang tumbuh besar 5,03% (year on year ),” ungkapnya.

Terkait dengan Inflasi, kata Ansar, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan inflasi sebesar 4,77% (year on year) pada triwulan pertama 2023, yang merupakan penurunan signifikan dari 5,83% (year on year) pada triwulan sebelumnya..

Ansar juga mengapresiasi penurunan tekanan inflasi ini disebabkan oleh perbaikan rantai pasokan normalisasi harga pangan serta upaya pengendalian inflasi di daerah yang terus diperkuat melalui Sinergi tim pengendali inflasi daerah (TPID) Khususnya gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP).

“Kedepannya Bank Indonesia meyakini inflasi ihk kembali ke dalam sasaran 3 plus minus satu persen mulai September 2023,” terang Ansar

Menyikapi hal ini Ansar Berharap dengan inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat. Ia juga berharap dengan inflasi yang rendah dan stabil dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Menurut Ansar inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi untuk itu terkendalinya

“Inflasi ini sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau,” kata Ansar.

Selanjutnya, Ansar menyampaikan data dari Bank Indonesia yang mencatat bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat provinsi Kepulauan Riau menunjukkan perbaikan tercermin dari peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan nilai tukar petani (NTP) serta penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) seiring dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

“Dengan perbaikan-perbaikan ini diharapkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya,” pungkas Ansar. (Randi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *