Indeks

Warga Panik, Kawanan Gajah Liar di Rumbai Masuk Pemukiman

Seorang warga tampak menyemprotkan asap. (Foto: istimewa).

PEKANBARU, RADARSATU.COM – Warga Kelurahan Maharani dan Kelurahan Rantau Panjang, Kota Pekanbaru dibuat panik oleh kehadiran belasan ekor gajah liar.

Kawanan gajah liar itupun berhasil digiring menjauhi perkebunan dan pemukiman.

Kepala Bidang Wilayah II BKSDA Provinsi Riau, Mustafa Nazura mengatakan, saat ini gajah-gajah tersebut sudah berada di Tahura, Minas.

“Kawanan gajah liar itu berhasil digiring menjauhi perkebunan dan pemukiman. Gajah tersebut saat ini sudah berada di Tahura, Minas,” kata Mustafa Nazura, Senin (17/7/2023).

Mustafa menjelaskan, proses penggiringan dilakukan petugas dengan cara menyalakan mercun agar kawanan gajah menjauhi kebun dan pemukiman warga.

“Gajah diusir dengan menyalakan mercun hingga mengarah ke Tahura,” jelasnya.

Sebelumnya diinformasikan bahwa warga mulai resah kehadiran kelompok gajah liar merusak tanaman di kebun mereka. Selain menyasar tanaman warga, kawanan gajah itu dilaporkan juga merusak dua rumah warga.

Salah seorang warga bernama Edi Martop mengungkapkan bahwa beberapa tanaman miliknya berupa ubi, pisang dan pepaya telah dirusak. Kawanan gajah itu merusak 30 hektar tanaman.

Puluhan hektar tanaman yang dirusak gajah tersebut berada di dua kelurahan. Bahkan, kawanan gajah itu juga merusak tanaman warga di sekitar TPU Tengku Mahmud.

“Kawanan gajah itu sudah muncul sejak Jumat 7 Juli lalu, namun belum ada tindakan dari pihak terkait. Kami sudah melaporkannya ke RT, Lurah hingga Polisi kehutanan,” ujarnya.

Sementara itu, menurut pengamatan pihaknya, jumlah kawanan gajah totalnya 11 ekor. Empat diantaranya sudah dewasa. Selain tanaman sejauh ini aku Edi, sudah ada dua rumah warga yang dirusak.

“Tolong Pak, gajah rusak tanaman kami. Tak mungkin kami tembak atau bunuh, kan salah. Dua rumah itu tetangga, kalau saya tanaman yang dirusak,” jelasnya.

Sejak kemunculan gajah, warga setempat tidak dapat tidur nyenyak dan berusaha mengusir kawanan gajah dengan menyalakan api.

“Kalau tanaman kami dirusak, apa yang kami jual untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami,” kata Edi.

Kabid Perlindungan Hutan BKSDA Riau Ujang H mengatakan, terima kasih atas informasinya.

“Sejak tanggal 7 Juli 2023 sudah berupaya menurun tim mitigasi. Sampai hari ini tim masih berupaya melakukan penghalauan di lokasi,” tambahnya.

Exit mobile version