Seragam Hijau Pegiat Cinta Lingkungan, Siap Perangi Sampah

Crew Seven Clean Seas Bintan saat melakukan pembuangan sampah ke TPA di Jalan Pelantar II Tanjungpinang menggunakan armada yang difasilitasi Dinas Badan Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang. (Foto: Robbin. S).

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Meski dalam suasana berpuasa di bulan suci Ramadhan 1444 Hijiriah yang mengimplementasikan persoalan menahan selera hawa nafsu, namun masih ada pihak yang berhati mulia berjuang memerangi sampah di seputaran jalan Pelantar II Kota Tanjungpinang.

Berjemur dengan panas terik matahari yang sangat menyengat belum lagi seharian menahan rasa lapar dan haus tentu saja bukan suatu alasan menyurutkan semangat kerja kelompok Crew Seven Clean Seas (Organisasi tujuh kelompok laut pembersih).

Pegiat Cinta Lingkungan berseragam Hijau ini bukan tidak punya alasan sehingga organisasi dapat terbentuk pada tahun 2018 silam yang berkiprah di Pulau Bintan. Awalnya pegiat cinta alam dan lingkungan ini belum dikenal oleh publik khususnya dalam tatanan kerja termasuk masalah keseriusan di lapangan.

Namun seiring dengan berjalannya waktu telah terbukti dan teruji bahwa organisasi tujuh kelompok pencinta Laut, benar-benar membuktikan seperti apa mekanisme kerjanya. Tidak lama kemudian, gaunpun bersambut serta dapat membawa nama harum dengan sendirinya banyak pihak yang membutuhkan menjalin hubungan kerja secara khusus di Pemkab Bintan.

Kordinator Crew Seven Clean Seas Bintan, Hendriyanshah saat diwawancarai Radarsatu.com, di TKP jalan Pelantar II Tanjungpinang. (Foto: Robbin. S).

Kordinator lapangan Crew Seven Clean Seas Bintan, Hendriyanshah mengatakan, pihaknya menawarkan jasa bagi siapa yang membutuhkan kebersihan.

“Kami tidak pernah bernegoisasi menyangkut upah kerja, selain menyiapkan armada pengangkutan ke Tempat Pembuangan Terakhir((TPA) Jalan Ganet Tanjungpinang,” katanya saat menjalani aktivitas di Pelantar II Kota Tanjungpinang.

Hendrik menjelaskan, terkait mekanisme kerja, pihaknya tidak mengharapkan uang jasa. Karena, pihaknya telah menjalin hubungan kerja kepada orang lain yang bermukim di Pulau Bali.

“Jadi kita di daerah sudah tercover dibawah naungan bos besar yang merangkap sebagai donator dengan standart gaji UMR Bintan sebesar Rp 3.8 juta per-bulan. Namun tidak tertutup kemungkinan jika ada team relawan yang mensupport dengan ketulusan kita juga Well Come sejauh tidak mengikat,” jelasnya.

Hendrik menyebut bahwa pihaknya baru saja menjalin hubungan kerja dengan Pemko Tanjungpinang yang ditangani langsung Dinas Badan Lingkungan Hidup pada awal tahun 2023.

“Kita merintis dan niat menjalin hubungan kerja ternyata diresvon Bapak Riono Kepala Dinas bentuk MOU (Memory Of Understanding). Kami sangat berterima kasih atensi bapak Riono dan mudah- mudahan hubungan baik ini dapat berjalan lancar, aman dan kondusi,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpjnang, Riono sangat mengapresiasi etos kerja yang dibangun kelompok pegiat cinta lungkungan itu.

Menurutnya, mereka murni swadaya, hanya saja pihaknya memfasilitasi dengan armada pengangkutan untuk membuang sampah ke TPA.

“Hal positif yang dilakukan Crew Seven Cleas Seas ini tetap kita dukung, baik itu cinta dengan alam, lingkungan terutama memerangi Sampah. Persoalan upah jasa mereka tidak ada pembicaraan, itukan persoalan tehknis yang artinya secara kemanusiaan apa yang bisa dibantu kita open saja sesuai dengan kesiapan kantor yang sifatnya tidak mengikat. Kita sangat bangga dengan kinerja dan kekompakan yang mereka bangun, ini wajib kita apresiasi,” kata Riono saat dikonfirmasi melalui cia handphone, Selasa (28/3/2023).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *