RHT Ingatkan Satgas Covid Kepri Cegah Masuknya Covid Varian XBB

Politisi PKS yang juga Wakil Ketua II DPRD Kepri, Raden Hari Tjahyono memberikan kata sambutan di salah satu acara, belum lama ini. (Foto: istimewa).

BATAM, RADARSATU.COM – Politisi PKS Raden Hari Tjahyono (RHT) yang juga merupakan Wakil Ketua II DPRD Kepri mengingatkan Satgas Covid 19 Kepri mencegah dan mewaspadai masuknya virus Covid XXB varian baru.

Bila perlu memiliki sistem terstruktur dalam penanganan persoalan ini. Tujuannya agar masyarakat sehat dan ekonomi tetap berjalan baik.

Kondisi geografis Kepri bersebalahan dengan beberapa negara tetangga membuat harus ekstra hati-hati. Bahkan kini di Singapura dikabarkan trendnya sedang naik.

“Saya mengingatkan kita semua selalu waspada utamanya Satgas Covid Kepri. Dari berbagai sumber Covid-19 varian baru XBB di Singapura mengganas. Tercatat penularan virus di negeri berlambang singa itu sudah mencapai 50 ribu kasus. Ini semacam warning untuk kita semua khususnya Kepri yang menjadi salah satu tujuan wisatawan Singapore akhir-akhir ini, kita bersyukur kunjungan wisman meningkat dari Singapore tapi perlu diwaspadai juga,” jelas RHT.

Apalagi dari Kementerian Kesehatan seperti sudah memberikan signal kasus ini sulit di bendung jika terus mewabah.

“Kita perlu belajar dari penangan Covid, dua tahun lalu. Jangan sampai terulang kembali kasus ini, tapi kalau virus varian baru ini cepat penularannya tentu persoalan lama bisa saja terulang lagi. Kita berharap Satgas Covid bersiap, waspada dan banyak belajar. Jangan sampai rumah sakit penuh nanti, kasihan pasien dengan pengidap penyakit lainnya nanti jadi tidak terlayani maksimal,” katanya.

Dia meminta, Satgas Covid Kepri segera bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder mengantisipasi hal ini.

“Harus diantisipasi dan dicegah kalau bisa. Selain itu, penanganannya juga harus di desain. Deteksi segera warga yang pulang dari Singapura atau sebaliknya. Meski demikian, persoalannya ada urusan atau irisan kunjungan wisatawan maka ini harus ekstra hati-hati penangannya. Harapannya sektor ekonomi melalui pariwisata tetap bisa hidup dengan proses serba ketat dan tersistem,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *