Persepeda 33 Negara Ikuti Tour de Bintan

Peserta Persepeda dari 33 Negera mengikuti Tour de Bintan. (Foto: istimewa).

BINTAN, RADARSATU.COM – Terdata 33 negara menjadi peserta agenda Tour de Bintan.

Sebagai salah satu event bersepeda terbesar di Asia dan merupakan bagian dari L’Union Cycliste Internationale (UCI) Grand Fondo World Series, digelar kembali di tahun 2022.

Setelah sempat tertunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19. Perhelatan tahun 2022 ini sekaligus menjadi anniversary ke 10 kalinya Tour de Bintan diadakan.

Bupati Bintan Roby Kurniawan bersama Ketua TP-PKK Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar bergantian melepas peserta wave I dan II Gran Fondo Classic pada garis start di Terminal Tri Sri Buana, Simpang Lagoi, Bintan, Sabtu (15/10/2022).

Tour de Bintan edisi 2022 digelar selama 3 hari. Dari 14 hingga 16 Oktober 2022. Sebanyak 481 pesepeda dari 33 negara mengikuti 5 kelas yang diperlombakan.

Peserta tersebut terbagi atas 125 peserta individual time trial 17 km, 142 peserta Gran Fondo Challenge 82 km.

Selain itu, 78 peserta Grand Fondo Discovery 52 km, 310 peserta Gran Fondo Classic 142 km, dan 193 peserta Gran Fondo Century 112 km.

Peserta yang lolos kualifikasi nantinya dapat berpartisipasi dalam event sepeda internasional lanjutan yaitu UCI Gran Fondo World Championship yang akan di gelar di Glasgow, Skotlandia Agustus tahun 2023 akan datang.

Ansar usai meninjau pelaksanaan kelas Individual Time Trial di Plaza Lagoi sehari sebelumnya, Jumat (14/10/2022).

Ia mengatakan pagelaran Tour de Bintan tahun ini diikuti ratusan peserta dari puluhan negara ini diharapkan kembali membangkitkan ekonomi.

Memaksimalkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri, khususnya ke Kabupaten Bintan.

“Harapannya bisa kembali seperti masa sebelum pandemi Covid-19. Kalau bisa bahkan lebih dari itu. Sudah sekian lama mungkin orang menahan hasrat berwisata. Kita karena dekat dengan Singapura dan Malaysia saya kira warga kedua negara tersebut banyak yang berkeinginan datang ke sini,” ujar Ansar.

Untuk itu diskresi-diskresi pemerintah pusat terus digesa Gubernur Ansar. Salah satunya membuka kembali kunjungan tanpa Visa on Arrival (VoA).

“Kita sudah surati dan bertemu langsung Menteri Hukum dan HAM, juga diskusi dengan Menko Perekonomian. Kita minta itu supaya cepat hingga hotel-hotel besar yang sebagian saat ini masih tutup karena beban operasionalnya besar sementara kunjungan turisnya terbatas bisa segera dibuka kembali” ungkapnya.

Roby Kurniawan menyampaikan kegiatan ini kompetisi belaka, namun merupakan langkah awal kebangkitan pariwisata Bintan.

“Ini kesempatan Pemerintah Kabupaten Bintan dan Bintan Resort Cakrawala (BRC) Lagoi serta seluruh pentahelix kepariwisataan menyampaikan kepada dunia bahwa Kabupaten Bintan telah siap, aman dan layak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan internasional,” ungkap Roby.

Tidak hanya dari sisi pariwisata, adanya event internasional Tour de Bintan ini juga memicu gairah perekonomian masyarakat terutama UMKM Bintan. Hal tersebut diungkapkan Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar.

Menurut Dewi Ansar, pelaku UMKM makanan dan kerajinan di Bintan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Memasarkan produk yang mereka hasilkan kepada atlet maupun wisatawan asing yang datang selama Tour de Bintan digelar.

“Mudah-mudahan berjalan lancar setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19,” harapanya.

Dewi Ansar menyakini Tour de Bintan ini akan menjadi pemicu sektor pariwisata di Bintan kembali berjaya setelah kasus aktif COVID-19 landai.

“Sektor pariwisata merupakan jantung pendapatan di Bintan, sehingga perlu dikembangkan secara serius,” katanya menegaskan.

Kegiatan olahraga dengan kelas internasional seperti Tour de Bintan turut menjadi pendukung untuk mendongkrak citra positif Indonesia di mata dunia.

Saat ini Indonesia tengah menjadi perhatian dunia sebab Indonesia merupakan presidensi utama G20 Tahun 2022 ini.

Tentu dengan banyaknya even olahraga tingkat internasional yang dikemas dengan ciamik seperti Tour de Bintan mampu menambah nilai positif bagi Indonesia khususnya Provinsi Kepulauan Riau.

Terlebih Provinsi Kepulauan Riau merupakan Provinsi ke-tiga terbesar setelah DKI Jakarta dan Bali dalam hal kunjungan wisatawan mancanegara. Maka presidensi G20 dan even sport-tourism bisa menjadi kolaborasi yang apik di Kepri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *