Empat Tahun Tak Tuntas, Banjir ‘Hantui’ Warga

Kondisi kawasan Perumahan Taman Harapan Indah terendam banjir saat hujan mengguyur Tanjungpinang. (Foto: Haiti/Radarsatu.com).

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Setiap kali hujan turun deras, menimbulkan rasa khawatir bagi warga. Khususnya di kawasan rawan banjir.

Persoalan ini sepertinya belum selesai. Khususnya di kawasan Yudowinangun, Kampung Kolam serta sekitarnya.

Selain itu, kawasan Bandara Jalan Lama, Tugu Tangan, Perumahan Galaxy Batu 14, Batu 9 tepat di kawasan Perumahan Taman Harapan Indah dan beberapa titik lainnya.

Menurut warga, persiapan banjir harus menjadi program prioritas kepala daerah.

Bila tidak, sekitar 200 rumah akan menjadi korban atas banjir bila turun hujan dengan entitas sedang maupun tinggi.

Salah satu warga Taman Seraya II, Batu 9, Tomi mengaku risau dan berharap ada kebijakan dari pemerintah mengenai ini. Jangan sampai warga resah dan marah.

Menurutnya, persoalan itu bisa diselesaikan. Ada dua pilihan, pertama meminta pengembang ikut bertanggungjawab atau menyelesaikannya melalui APBD.

Bila tidak bisa segera melalui APBD maka harus ada penegasan dari pemerintah, bentuk pertanggungjawaban dari pengembang.

“Ini sudah terjadi tiga tahun, sebelumnya hanya dijanjikan normalisasi namun itu pun tidak menyelesaikan persoalan banjir disini. Akibat pembangunan tersebut, kawasan perumahan kami yang rendah terkena dampaknya,” ucapnya.

Dituturkannya, bila hujan turun deras hanya setengah jam saja sudah membuat kawasan perumahan tersebut tergenang.

“Untuk menyelesaikan persoalan ini, tidak bisa janji normalisasi, harus ada pembicaraan penyelesaiannya secara teknis dan rinci. Bila kondisinya begini terus warga yang rugi. Kami cemas karena khawatir barang-barang cepat rusak. Belum lagi kalau kejadian malam hari, kami sekeluarga gak bisa tidur,” ucapnya.

Ia menuturkan, meski hujan sudah berhenti perlu sekitar satu jam agar air surut. Bahkan membersihkan rumah butuh berhari-hari.

Terkait persoalan ini, warga meminta pemerintah bisa mencarikan solusi yang cepat.

Dituturkannya, sebelumnya dari pihak PUPR sudah turun ke lokasi. Sampai saat ini belum ada pembicaraan solusi yang pas dan segera dilakukan.

Ia menuturkan, penyelesaikan segera dengan melakukan pengerukan drainase di samping perumahan itu. Serta pelebaran gorong-gorong di samping Taman Batu10 Tanjungpinang yang kini sedang proses pembangunan.

Terkait solusi jangka panjang, ia menilai perlu pembangunan drainase yang memadai dilakukan pihak pengembang di kawasan itu.

Ia berharap pemerintah peka terhadap persoalan dihadapi warga.

Ketua Komisi III DPRD Tanjungpinang Agus Djurianto mengaku sudah menerima pengaduan mengenai banjir di Tanjungpinang.

Berdasarkan data dimiliki, setidaknya ada 14 titik banjir di Tanjungpinang. Ini bukan persoalan sederhana.

Perlu keseriusan kepala daerah dan jajarannya menyelesaikan. Pihaknya terus mendukung program yang berkaitan dengan banyak orang.

“Bila fokus harusnya setengah dari titik ini bisa selesai. Persoalannya banjir masih dirasakan warga sampai saat ini,” tuturnya.

Ia menambahkan, persoalan banjir ini perlu penanganan secara terperinci dan perencanaan yang matang.

Mulai dari drainase sampai dengan hilir atau perkumpulan terakhir air genangan.

“Jangan sampai makan korban, setiap hujan pasti warga mengeluh dan posting kedukaan yang dirasakan. Apakah pengendara jalan Karen sulit melintas atau pemilik rumah yang tergenang,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *