Ansar Ahmad Sebut Kepri Miniaturnya Indonesia Saat Webinar IPB

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. (Foto: dok.Diskominfo Kepri).

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menjadi narasumber Institut Pertanian Bogor (IPB) Internasional dalam webinar ‘Mewujudkan Kota Tepian Air (Water Front City) sebagai contoh daerah yang sukses memiliki konsep penerapan kota tepian air, melalui video virtual dari IPB Convention Centre, Botoni Square Building, Lt. 2, Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).

Dalam paparannya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan bahwa, Kepulauan Riau merupakan miniaturnya Indonesia, dengan besar wilayah yang di dominasi oleh luas lautnya sebesar 96 persen dan luas daratan hanya 4 persen.

Kepri juga merupakan pintu gerbang negara Indonesia, secara geografis Kepri diibaratkan seperti miniaturnya Indonesia, dengan total penduduk 2.064.564 jiwa yang tersebar di 394 pulau berpenghuni dari total jumlah pulaunya sebanyak 2.408 pulau banyaknya, yang tersebar di selat Malaka, selat Karimata, dan Laut Natuna yang berbatasan langsung dengan hampir seluruh negara ASEAN.

Selain itu, Gubernur Ansar juga menyebutkan webinar yang digelar oleh IPB Internasional, selaras dengan letak geografis dari Provinsi Kepulauan Riau yang mayoritas kegiatan masyarakat hampir 90 persen berada di wilayah tepian air.

“Letak geografis dan demografis Provinsi Kepri sangat beririsan dengan tema webinar IPB Internasional ini, dengan sebaran wilayah pemukiman di wilayah pesisir, Provinsi Kepri memiliki 335 kawasan dengan total luas kawasan sebesar 569,05 Hektar,” jelasnya.

Ansar mengatakan, dalam menata kawasan tepian air tersebut, Provinsi Kepri menyiapkan langkah strategis melalui kebijakan penataan ruang, dimulai pengembangan keterpaduan pusat-pusat kegiatan dan prasarana wilayah pesisir, sampai dengan memelihara kelestarian wilayah kepulauan yang menerapkan konsep umum pembangunan kota tepian air.

“Langkah strategis Provinsi Kepri terapkan meliputi, antara lain: 1, Konservasi. Upaya pembangunan wilayah berfokus pada konservasi atau pelestarian kawasan. 2, Fokus pembangunan untuk meningkatkan nilai serta fungsi kawasan,” ujarnya.

Selanjutnya, dengan Development yaitu pembangunan baru di wilayah tepian air yang terorganisir. Terakhir, dengan melestarikan kawasan tepian air sesuai dengan bentuk aslinya yang semuanya sesuai dengan kebutuhan pemukiman, perumahan, kantor, dan sebagainya.

Dikesempatan itu, Ansar mengapresiasi IPB Internasional yang telah melaksanakan webinar dengan mengedepankan tema “Mewujudkan Water Front City” dan dapat semoga Kepri menjadi pendorong dalam perubahan dan pengembangan konsep kota tepian air di Indonesia.

Ansar juga berharap Pemerintah Provinsi Kepri dapat mewujudkan kota tepian air yang lebih asri dan indah serta memiliki potensi positif value lainnya dari kawasan pemukiman tepian air.

“Melalui momentum ini, semoga menjadi trigger penguatan kota tepian air di Provinsi Kepri, melalui Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit tahun 2023 mendatang yang akan di laksanakan di Provinsi Kepri, semoga ini menjadi masukan dan menjadi penguatan terhadap potensi-potensi yang ada,” tambahnya.

 

Sumber: Diskominfo Kepri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *