LSM Cindai Gelar Dialog Bela Negara Bersama Pelajar se-kota Tanjungpinang

Suasana dialog bela negara LSM Cerdik Pandai Muda Melayu (Cindai) Provinsi Kepulauan Riau bersama Pengurus Osis SMA sederajat se-kota Tanjungpinang. (Foto: istimewa).

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – LSM Cerdik Pandai Muda Melayu (Cindai) Provinsi Kepulauan Riau menggelar diskusi santai bersama Pengurus Osis SMA sederajat se-kota Tanjungpinang, Kamis (1/9/2022).

Dialog yang digelar di Ruang VIP, Lantai II, Morning Bakery KM 8, Tanjungpinang itu menghadirkan narasumber yaitu Kanit I Subdit III Direktorat Intelkam Polda Kepri, AKP Buskardi.

Mantan Kasat Intelkam Polresta Tanjungpinang itu memaparkan terkait pentingnya bela negara dan cinta tanah air bagi pelajar yang dapat diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari, terutama memahami tugas dan kewajiban sebagai seorang pelajar.

“Berfikir, bersikap dan bertindak secara positif dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah ciri masyarakat yang cinta akan tanah air. Kalau sudah mencintai tanah air, sudah dipastikan memilik jiwa patriotisme terhadap negara dan tidak akan melanggar aturan-aturan hukum yang berlaku,” katanya.

Menurut Buskardi, pelajar merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Oleh karena itu, sebagai bukti cinta terhadap bangsa dan negara, para pelajar harus fokus belajar agar cita-cita yang mereka impikan tercapai.

Dikesempatan tersebut, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Osnardi menekankan pada peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan formal maupun non formal.

“Pendidikan formal yang berbasis pada penguatan sumber daya manusia merupakan upaya melahirkan generasi muda yang memiliki jiwa patriotisme. Sementara pendidikan non formal seperti dialog maupun diskusi yang dilakukan LSM Cindai, merupakan upaya menanamkan nilai nilai pancasila sehingga dalam tindakan sehari-hari, kita memegang teguh nilai-nilai luhur pancasila,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Cindai Kepri, Edi Susanto menjelaskan bahwa generasi muda dalam hal ini para pelajar wajib mengambil peran dalam bela negara dan cinta tanah air.

“Sebagai pelajar, lakukanlah aktivitas yang positif sesuai dengan hobi masing-masing, itu merupakan contoh generasi muda yang cinta terhadap bangsa dan negara,” jelasnya.

Edi juga menambahkan bahwa penyalahgunaan tekhnologi dalam menyalurkan hobi merupakan ciri-ciri generasi muda yang tidak cinta terhadap bangsa dan negara.

“Pelajar yang memiliki jiwa patriotisme, mereka akan menyalurkan hobi dengan hal-hal positif, sebagai contoh kecil yang menjadi fenoma kekinian, yakni penyalahgunaan tekhnologi seperti tiktok maupun Instagram. Silakan menggunakan media sosial, namun harus digunakan dengan hal-hal yang positif sehingga dapat memotivasi orang lain,” tambahnya.

Dalam dialog tersebut, Teja Maulana Hakim yang merupakan SMAN 2 Kota Tanjungpinang menyampaikan rasa keprihatinannya. Ia menyoroti lemahnya perhatian pemerintah dalam memajukan kaum Difabel atau orang-orang yang dikategori memiliki kemampuan berbeda dengan manusia pada umumnya.

“Kalau saya mencermati, Patriotisme dan cinta tanah air merupakan sebuah kewajiban bagi setiap warga negara. Namun sayangnya kita masih menemukan adanya stigma negatif dilingkungan masyarakat terhadap teman-teman difabel. Disamping itu, kurangnya fasilitas pendidikan bagi mereka merupakan suatu keprihatinan kita semua,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *