Musisi Handal Asal Tanjungpinang, Parlindungan Lubis Tutup Usia

Alm. Parlindungan Lubis semasa hidup. (Foto: Robbin. S/Radarsatu)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Parlindungan Lubis, telah berpulang menghadap sang maha pencipta di usianya 47 tahun di RSUD Tapanuli Utara, Kamis (14/7/2022) pukul 02.00 WIB.

Jenazah Parlindungan Lubis rencananya akan dimakamkan ditempat kelahirannya yaitu Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu (16/72022) mendatang.

Semasa hidupnya, Parlindungan Lubis dikenal jago bermain musik keyboard sejak remaja. Bahkan, ayah empat anak ini sempat menjadi guru les di Tanjung Uban, Kijang, Kota Tanjungpinang.

Dengan keuletan, suami dari Dewi Sartika Lumbantobing ini pun namanya sudah tidak asing lagi sehingga popularitasnya sangat melejit dan meroket.

Istri Parlin, Dewi Sartika Lumbantobing mengatakan, bagi almarhum tiada hari tanpa bermain musik. Menurutnya, dunia musik baginya bukan sekedar iseng namun aktivitas ini merupakan mata pencaharian dalam kebutuhan hidup sehari-hari.

Dengan kepergian Parlin, mayoritas warga Tapanuli khususnya di Tanjungpinang merasa terpukul dan kehilangan dikarenakan menyimpan segudang kenangan bersamanya semasa hidupnya.

Perlu diketahui, warga Tapanuli dikenal dengan nuansa budaya musik saat resepsi pernikahan dan adat istiadat tidak bisa terpisahkan dari hiburan musik.

Oleh karena itu, almarhum Parlindungan Lubis ini selalu tampil dengan khas musik yang cekatan mengiringinya sesuai dengan permintaan lagu apa saja dan ia mampu mengiringi.

Sala seorang anggota keluarga, Pangeran Lubis (52) mengatakan, sebelum meninggal, Parlindungan Lubis sempat pulang ke Tarutung, Tapanuli Utara untuk melihat mertuanya yang meninggal.

Selanjutnya, Kamis 14 Juli 2022, Parlindungan Lubis mengeluh kesakitan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat di Tarutung untuk mendapatkan pertolongan. Namun, tidak lama kemudian Parlindungan Lubis dinyatakan meninggal oleh pihak dokter.

“Bang Parlindungan, Minggu pagi balik kampung ke Tarutung Tapanuli Utara karena bapak mertuanya meninggal dunia. Kemudian, setelah dua hari mertuanya dikebumikan, Bang Parlindungan merasakan sakit dan di bawa ke RSUD namun nyawanya tidak tertolong. Bang Parlindungan terserang angin duduk,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *