LINGGA, RADARSATU.COM – Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy berkunjung ke Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia di Jakarta.
Kunjungan tersebut disambut baik oleh Direktur Pengelola Logistik pada Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Nadhirah Seha Nur.
Dikesempatan itu, Nadhirah menyampaikan beberapa hal dan salah satunya mengenai fasilitas pelayanan Kapal Speedboat milik BPBD Pemkab Lingga yang hangus terbakar beberapa waktu yang lalu di perairan Lingga usai megantar pasien positif COVID-19.
“Kita mendapat sambutan baik dari BPBD RI dan langsung mengabulkan serta siap menyerahkan bantuan satu unit speedboat untuk Pemkab Lingga, tinggal bagaimana kita menanggung anggaran untuk penjemputannya nanti,” kata Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy, Selasa (26/4/2022).
Neko menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, Nadhirah Seha Nur juga berjanji akan segera mengunjungi Kabupaten Lingga dalam waktu dekat, untuk melihat langsung kondisi geografis di Kabupaten Lingga.
“Dan jika dimungkinkan maka pihak BNPB RI bersedia untuk memberikan bantuan lainnya termasuk fasilitas Speedboat lebih dari satu unit,” jelasnya.
Sementara itu, Nadhirah yang mendengarkan penyampaian Wakil Bupati Lingga secara rinci, membuat dirinya tertarik untuk berkunjung ke Kabupaten Lingga.
“Kondisi yang disampaikan oleh Wakil Bupati Lingga kemarin sangat detail dan menarik untuk kami datang langsung, dan kita siap memberikan dukungan kepada daerah sehingga apa yang menjadi keinginan Presiden dalam hal tanggap bencana, dapat terwujud dengan meminimalisir korban jiwa,” kata Nadhirah.
Melihat Kondisi Geografis Kabupaten Lingga yang dikelilingi pulau-pulau kecil dan jarak antara rumah sakit dengan perkampungan warga dan ibukota Provinsi yang membutuhkan, kapal speedboat untuk memudahkan pelayanan, maka Neko Wesha Pawelloy mengaku dirinya sangat memikirkan hal tersebut.
Kebutuhan Speedboat untuk mendukung operasional BPBD Kabupaten Lingga dalam melayani tiga belas kecamatan di mana tiga wilayah strategis yaitu Senayang, Lingga dan Singkep sangat membutuhkan mobilitas yang cukup tinggi untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat dan mengantisipasi terjadinya bencana lainnya.
