Stok Terbatas, Harga Cabai Petani Lokal Naik

Potret beberapa jenis cabai di pasar. (Foto: Pat)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Beberapa stok cabai dari luar daerah mengalami kekosongan sejak dua hari belakangan. Hal tersebut membuat harga cabai lokal mengalami kenaikkan.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu pedagang cabai dan sayur di Pasar Baru I Tanjungpinang, Doni. Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan pasokan cabai yang biasa datang dari Medan, Jawa dan Sumatera Barat sudah dua hari mengalami kekosongan.

“Dari petani lokal jumlahnya juga tidak banyak. Buktinya tidak semua pedagang yang bisa jualan cabai lokal,” kata Doni, Senin (4/4/2022).

Saat ini pedagang hanya dapat mengandalkan cabai dari petani lokal untuk di jual. Cabai rawit setan sebelumnya dijual dengan harga Rp50.000 per kg, kini naik menjadi Rp65.000 per kg.

Untuk cabai rawit biasa sebelumnya dijual dengan harga Rp38.000 per kg sekarang dijual dengan harga Rp50.000 per kg. Sedangkan harga cabai merah saat ini dijual dengan harga Rp50.000 per kg.

“Kalau cabai hijau masih normal dijual Rp25.000 per kg. Hanya saja daya belinya tidak sebanyak cabai merah dan rawit,” ujarnya.

Doni pun tidak bisa memastikan kapan pasokan cabai akan sampai. Saat ini pihaknya masih menunggu informasi untuk itu.

“Semoga segera masuk, karena cabai lokal ini tak bisa diandalkan,” tambahnya.

Sementara itu, pedagang lainnya Abdurahman mengaku tidak dapat cabai lokal dari petani. Hal tersebut terjadi pada momen ramadhan yang memiliki daya beli meningkat dari masyarakat.

“Cabai tak banyak, ini sisa yang semalam saja, tak sampai dua kilo kayaknya. Cuma ada cabai rawit, sedangkan lainnya kosong. Satu hari jelang puasa kemarin banyak yang borong cabai, bahkan dari sore sebelumnya sudah banyak pembeli dari pulau yang sudah memesan,” jelasnya.

Salah seorang pembeli Yani mengaku, heran dengan pasokan cabai yang tiba-tiba menipis.

“Padahal satu hari menjelang puasa cabai masih banyak. Nggak tahu kenapa, mungkin cabainya banyak yang beli, saya mau beli tapi cuma dapat cabai lokal,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *