BATAM, RADARSATU.COM – Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin menanggapi kebijakan PT. Pertamina Persero yang menaikkan harga BBM per 3 Maret 2022.
Menurut Wahyu, naiknya tiga jenis BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamax Dex ini dianggap telah menyakiti hati masyarakat.
Anggota Fraksi PKS itu mengatakan, jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, harga ke tiga jenis BBM itu masih lebih mahal di Kepri.
“Saya sangat mengecam tindakan pemerintah yang menggolkan kenaikan BBM ini. Harusnya pemerintah terjun dulu lah ke masyarakat, mempertimbangkan situasi dan kondisi,” katanya, Jum’at (4/3/2022) lalu.
Dengan naiknya ke tiga jenis BBM ini dinilai akan dapat mempengaruhi ketersediaan BBM jenis Pertamax dan Pertalite di Kepri.
Menurutnya, sejak Premium dihapuskan, Pertalite dan Pertamax dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah di Kepri khususnya.
“Jika dinaikan, maka konsumsi mereka akan beralih ke yang paling bawah, sedangkan Petralite saat ini yang dipakai masyarakat akibat premium tidak ada,” ujarnya.
Wahyu menuturkan, beralihnya konsumen Pertamax Turbo ke Pertamax dan Pertalite akan menyebabkan kelangkaan sehingga harga Pertamax dan Pertalite naik.
Ia pun meminta agar Pertamina menunda kenaikan harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamax Dex hingga ekonomi pulih dan daya beli masyarakat kembali normal.
“Saya minta Pertamina menunda kenaikan BBM hingga ekonomi pulih, jangan bebani masyarakat dengan kenaikan harga saat mereka berjuang di masa pandemi,” pintanya.
Kata Pertamina Soal Kenaikan Harga BBM:
Section Head Comrel Pertamina Sumbagut, Agustiawan menerangkan, naiknya ketiga jenis BBM ini akibat meningkatnya harga minyak dunia.
Ketiga jenis BBM kata Agus akan terus berubah mengikuti fluktuasi harga minyak dunia.
“Penyesuaian harga bang, mengacu kepada fluktuasi harga minyak dunia. Jadi untuk tiga jenis BBM ini akan floating terus,” terangnya.
Pastikan Stok BBM Aman:
Vice President Corporate Communications Pertamina, Fajriyah Usman memastikan ketersediaan pasokan BBM di seluruh daerah.
Pertamina terus mengamati kenaikan harga minyak mentah dunia dan dampak-dampak strategisnya.
Selain itu, Pertamina akan memaksimalkan pengoperasian sumur minyak baik dari hulu, kilang, hingga hilir.
“Pertamina akan terus meningkatkan kinerja menghadapi tantangan dinamika energi global,” jelasnya.
Fajriyah menambahkan, kenaikan harga BBM ini akibat memanasnya konflik antara Ukraina dan Rusia.
Harga minyak mentah dunia per 4 Maret 2022 menembus USD 110 per barel dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 2014.
“Sebelum perang, harga minyak hanya USD 50-60 per barel, kini sudah USD 110 per barel,” tambahnya.