Dishub LH Anambas Raih Juara II Dalam Lomba HPSN 2022 Provinsi Kepri

Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad berfoto bersama Risdayani (Jilbab Hitam) beserta jajaran lainnya (Foto: Istimewa)

ANAMBAS, RADARSATU.COM – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2022, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau menggelar lomba yang digelar di Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (27/2/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad beserta Ibu dan pejabat lainnya. Kemudian kegiatan itu juga turut dihadiri perwakilan dari Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Anambas dan Kabupaten Lingga.

Perlombaan tersebut, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub LH) Kabupaten Kepulauan Anambas menampilkan dua produk unggulan daur ulang.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (Dishub LH) Anambas, Risdayani mengatakan, dalam lomba tersebut pihaknya meraih juara II.

“Alhamdulillah Anambas mendapatkan juara II dalam lomba tersebut yang di laksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau di Gedung Daerah Provinsi Kepri.

“Banyaknya jenis produk daur ulang yang ditunjukkan didalam lomba tersebut sehingga bisa membuat penilaian bagus dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepri,” kata Risdayani saat dihubungi awak media melalui via WhatsApp, Senin (28/2/2022) malam.

Risdayani menjelaskan, produk unggulan Anambas diantaranya ecobrik dari Komunitas Kute Siantan yang sudah 6 besar dunia merupakan bagian yang dipertimbangkan.

“Produk daur ulang kita dari 3 R Sekolah Adiwiyata variannya sangat bagus, begitu juga produk unggulan yang dari produk bank sampah Desa Kiabu di bawah binaan yayasan itu ada tikar-tikar dari batang plastik dan ecobrik yang ada campuran kaca,” jelasnya.

Menurut Risdayani, pengolahan sampah sangatlah penting di Kabupaten Kepulauan Anambas, terutama Anambas bebas plastik 2023byang merupakan menjadi biografisnya Kepulauan Anambas.

“Anambas sulit bagi kita untuk mendapatkan lahan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) secara teknis yang berukuran 5 Hektar. Kita juga harus memikirkan tutupan lahannya untuk seniderempil dan bicara tentang operasionalnya pasti sangat tinggi,” ujarnya.

Risdayani mengatakan, untuk melakukan pengolahan sampah, baik sampah dari rumah, maka residu dibuang ke TPA / TPS 3 R.bSemakin sedikit jika residunya sedikit maka akan memperpanjangkan umur TPA sehingga nantinya tidak menjadi masalah pada lingkungan.

“Kemudian ketika kita sudah mengolah sampah dengan pilah sampah dari rumah maka pengelolaan sampah lebih lanjut itu akan lebih mudah, kita pisahkan sampah plastik dan botol-botol plastik, sampah anorganik nya (dosmetik) sampah dapur kita, maka yang sampah dapur kita bisa diolah menjadi kompos menjadi magot dan bisa menjadi pupuk cair serta pupuk padat.

“Ketika kita sudah terbiasa mengolah sampah dari rumah, karakter masyarakat kita itu menjadi karakter yang peduli lingkungan. Jadi sangatlah mendukung pada misi program unggulan Anambas bebas sampah 2023 juga primadona potensi wisata bahari sebab sampah apapun yang di buang di darat pasti akan berakhirnya di laut,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *