Ansar Genjot Infrastruktur Tahun Depan

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Kepri di masa pemerintahannya.

Di APBD tahun 2022 yang juga APBD pertama di pemerintahannya, Ansar memasukkan sejumlah usulan infrastruktur di dalamnya.

Seperti pembangunan jembatan Batam-Bintan misalnya, usulan yang sudah didengungkan sejak tahun 2010 ini akhirnya terealisasi di era Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Di APBD Perubahan 2021, Pemprov Kepri telah menganggarkan Rp 50 milliar guna pembebasan lahan, survei batimetri, dan studi kelayakan.

Awal tahun 2022, pembangunan jembatan itu akan mulai dilaksanakan dengan dua skema pembiayaan yakni APBN dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Untuk porsi anggaran, pembangunan jembatan dari Batam – Tanjung Sauh (2 Km) menggunakan APBN dan Tanjung Sauh – Bintan (5 Km) menggunakan KPBU dengan sistem lelang.

Selain jembatan Babin, Ansar juga akan memperbesar akses jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah dan mengintegrasikan Pelantar 1 dan 2 Kota Lama Tanjungpinang.

Ada juga pembangunan Flyover di simpang mal Ramayana, sekitar Rp 60 milliar akan digelontorkan Pemprov Kepri untuk pembangunan ini.

Pulau Penyengat pun tak luput dari pembangunan yang dicanangkan Ansar, pulau yang sarat budaya ini akan mendapat dana revitalisasi Rp 40-50 milliar dari APBN.

Selain ketiga di atas, Pemprov Kepri juga akan memperbaiki Masjid Raya Nur Ilahi Dompak dan menata jalan raya di Tanjungpinang. Keempat infrastruktur di Tanjungpinang ini merupakan bagian dari penataan Ibu Kota Provinsi.

Di Karimun, Ansar akan memperpanjang run way Bandara Karimun yang sebelumnya sepanjang 1.200 meter menjadi 2.200 meter sehingga dapat digunakan pesawat berbadan besar.

Rehabilitasi gedung penampungan di Karimun menjadi gedung pelatihan kerja seperti pengelasan turut masuk dalam prioritas.

Selain menggunakan APBN dan APBD, pembangunan sejumlah infrastruktur ini juga disokong dengan dana pinjaman sebesar Rp 180 milliar PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan tenor pinjaman 2 tahun.

Pinjaman pembangunan infrastruktur dari PT SMI sebenarnya menimbulkan pertentangan di masyarakat. Namun, Ansar menyebut bahwa pinjaman itu sudah mendapat persetujuan dari DPRD.

“Sudah, bagi saya kalau secara rasional bisa kita penuhi membayarnya kita pinjam,” katanya di Hotel Aston Tanjungpinang, Kamis (4/11/2021).

(Nuel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *