Leo Fablo Silalahi, Pemenang Apple WWDC 2021 Swift Student Challenge

TANJUNGPINANG,RADARSATU.COM – Leo Fablo Silalahi, menangkan Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) 2021 Swift Student Challenge. Leo menjadi salah satu dari 350 peserta dari 35 negara berbeda di seluruh dunia yang dipilih sebagai pemenang.

WWDC merupakan konferensi teknologi informasi yang diadakan setiap tahun oleh Perusahaan Apple. Konferensi ini biasanya diadakan di San Jose Convention Center di California, Amerika Serikat.

Namun, seperti tahun 2020 akibat pembatasan kemananan pandemi covid-19, WWDC 2021 akan digelar secara online yang berlangsung pada tanggal 7 sampai 11 Juni 2021.

Kegiatan ini biasanya digunakan untuk memamerkan perangkat lunak dan teknologi baru dari Apple seperti, macOS, iOS, iPadOS ,watchOS, dan tvOS serta perangkat lunak apple lainnya.

Sebelum konferensi itu di gelar, Apple terlebih dahulu menggelar WWDC 2021 Swift Student Challenge. Kegiatan itu merupakan lomba yang diprakarsai Apple untuk developer muda. Mereka diminta untuk menampilkan keterampilan dan mengemukakan aplikasi yang telah dikembangkan.

Baca Juga :  Peringati Hari Ibu, Syahrul Harapkan Kaum Ibu Terus Berkarya

Setiap tahunnya pemenang dari Swift Student Challange ini mendapat beasiswa gratis oleh Apple untuk berangkat mengikuti WWDC yang diselengarakan di Silicon Valley, Amerika Serikat. Namun karena pembatasan keamanan pandemi, pemenang tahun 2021 mendapatkan jaket, pin, surat exclusive dari Apple dan bisa booking untuk konsultasi bersama engineer dari Applenya langsung.

“Setiap tahun, kita terinspirasi oleh bakat dan kecerdikan yang kita lihat dari peserta yang gesit,” kata Susan Prescott, wakil presiden Apple Hubungan Pengembang Perusahaan dan Pemasaran Pendidikan dilansir dalam laman resmi Apple (2/6/2021).

Leo sapaan akrabnya, menjadi salah satu pemenang dari 350 peserta dari 35 negara berbeda.

“Puji Tuhan bisa menjadi bagian 350 orang yang menang dari seluruh dunia,” kata Leo saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp (3/6/2021).

Baca Juga :  Awal Tahun 2021, Tepung Kelapa Asal Bintan Diekspor Ke India

Pemuda kelahiran Batam 13 Maret itu tidak menyangka akan memenangkan kegiatan tersebut, karena ia mengaku apa yang dibuat sangat sederhana dari peserta yang lain.

“Awal nya ga nyangka bisa menang karena submission saya bisa dibilang paling simple dari submission teman teman yang lain dan ga ada basic pemograman swift sama sekali,” katanya.

Anak pertama dari pasangan Bapak Alm. Jubeleum Silalahi dan Ibu Martina Nainggolan itu menjelaskan idenya berawal dari keresahannya melihat anak muda batak yang tidak bisa menuturkan bahasa daerahnya.

“Idenya itu karena adik saya suka lupa panggilan dalam bahasa batak, jadi biasanya kalau ketemu keluarga pasti nanya panggil apa ya. tante kah, tulang, mak tua, paktua, dan seterusnya. awal keresahannya dari situ tapi pas riset di internet ternyata banyak anak muda jaman sekarang juga yang ga tau penuturan bahasa batak, akhirnya saya membuat kuis sederhana untuk mengingat panggilan-panggilan tersebut di WWDC Swift Student Challange 2021,” jelas Leo.

Baca Juga :  Investasi Asing Di Kota Batam, Singapura Masih Mendominasi

Leo juga menekuni bahasa swift (sebuah bahasa pemograman untuk perangkat apple) dari Apple Developer Academy. Ia mengaku baru beberapa bulan di academy dan belajar bersama rekan-rekannya satu akademi juga membantu proses belajarnya menjadi cepat dan menyenangkan sehingga ia mampu mencapai kemenangan.

(Ravi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *