Opini  

Upaya Pemerintah Dalam Menangani COVID-19, Sudah Efektifkah Pemerintah Dalam Menangani COVID-19

OLEH :

Jihan Novi Diyanti

Mahasiswa Administrasi Publik

Stisipol Raja Haji Tanjung Pinang

Memasuki tahun 2020, dunia di guncang oleh virus corona yang menyebar sangat cepat ke seluruh dunia, hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan upaya dan mengambil kebijakan  penanganan virus corona, dalam hal ini juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 yaitu Ahmad Yurianto mengatakan upaya mengatasi covid-19 dilakukan dengan memutus rantai penularan, yaitu dengan menemukan orang-orang yang terinfeksi untuk diobati dan diisolasi

“ langkah untuk menemukan sumber penularan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu memantau orang yang memiliki riwayat bepergian di daerah episenter dan menelusuri kontak dari pasien yang sudah terinfeksi,” kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa (21/4).         Yurianto mengimbau orang-orang yang berasal atau pernah bepergian dari daerah episenter COVID-19 untuk sadar diri, meskipun tidak ada gejala atau keluhan, dengan melakukan isolasi diri selama 14 hari, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

Menurut Yurianto, semua orang berpotensi membawa virus corona penyebab COVID-19, meskipun tanpa gejala atau keluhan apa pun. Karena itu, menggunakan masker dan menjaga jarak merupakan salah satu cara penting untuk mencegah penularan.                                 “Cara kedua dengan menelusuri kontak dari pasien yang sudah terinfeksi tingkat keberhasilannya bergantung dari peran serta masyarakat, mulai dari RT/RW, desa, kelurahan, kecamatan, hingga dinas kesehatan dibantu aparat setempat,” tuturnya.

Yurianto mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan yang terarah untuk penanganan COVID-19, salah satunya dengan menyiagakan pemerintahan tingkat desa untuk menjadi benteng pencegahan penularan COVID-19 yang mandiri.

Yurianto kembali mengingatkan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19, yaitu dengan tetap tinggal di rumah karena kita tidak tahu siapa saja yang menjadi pembawa virus.                                                                                                “Ada yang membawa virus tanpa ada gejala atau gangguan. Bila memang terpaksa keluar rumah, gunakan masker dan batasi waktu di luar rumah. Hindari kerumunan dan jangan naik kendaraan umum yang penuh sesak,” katanya.                                                                      Bila memang terpaksa keluar rumah untuk membeli makanan, Yurianto menyarankan untuk membeli makanan dan memakannya di rumah, bukan di tempat orang berjualan.               “Lebih baik pakai jasa pengantaran sehingga tidak perlu keluar rumah untuk membeli makan,” ujarnya. Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB

Sebagai upaya tindak lanjut pencegahan penyebaran Covid-19, Balai Disabilitas Ciungwanara yang merupakan UPT Kementerian Sosial RI bekerja sama dengan Satuan Kesehatan Mabes TNI menyelenggarakan Swab Antigen pada Sabtu Pagi (23/01) di Ruang Aula Balai Ciungwanara . Swab Antigen ini merupakan kelanjutan dari instruksi Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara, Siti Sari Rumayanti, untuk memastikan Pegawai instansi Balai serta Penerima Manfaat (PM) yang terdapat di Balai Disabilitas Ciungwanara dalam kondisi sehat. “Tes swab dilaksanakan sebagai upaya tracing kondisi kesehatan pegawai dan PPKS yang terdapat di Balai Ciungwanara, hal ini juga bertujuan untuk memastikan pegawai dalam kondisi sehat dalam memberikan layanan kepada PM dan masyarakat,” ujar Sari dalam wawancara.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan covid-19, Rabu (20/1/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat 149.388 kasus aktif Covid-19 atau 15,9% dari total kasus terkonfirmasi.Untuk mencegah penularan semakin meluas, penting bagi kita memahami cara penyebaran virus corona agar tidak terinfeksi dan menulari orang lain.

  1. Tetesan pernapasan (droplets) dan aerosol ketika orang yang terinfeksi Covid-19 batuk, bersin, atau berbicara, droplets atau partikel kecil yang disebut aerosol membawa virus ke udara dari hidung atau mulut mereka. Siapapun yang berada dalam jarak 2 meter dari pembawa virus tersebut dapat menghirupnya ke paru-paru mereka.
  2. Transmisi udara Penelitian menunjukkan bahwa virus dapat hidup di udara hingga 3 jam. Virus dapat masuk ke paru-paru Anda jika seseorang menghirup udara yang mengandung virus itu. Para ahli masih menyelidiki atas seberapa sering virus menyebar melalui jalur udara dan seberapa besar kontribusinya terhadap pandemi.
  3. Transmisi permukaan benda

Cara lain untuk tertular virus corona baru adalah ketika Anda menyentuh permukaan tempat seseorang yang terkena virus batuk atau bersin. Anda mungkin menyentuh meja atau gagang pintu yang terkontaminasi lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata Anda. Virus dapat hidup di permukaan seperti plastik dan baja tahan karat selama 2 hingga 3 hari. Untuk menghindari hal ini terjadi, bersihkan dan desinfeksi semua meja dapur, kenop, dan permukaan lain yang Anda dan keluarga sentuh beberapa kali sehari.

  1. Feses-oral

Studi juga menunjukkan bahwa partikel virus dapat ditemukan di feses atau tinja orang yang terinfeksi. Tetapi para ahli tidak yakin apakah infeksi dapat menyebar melalui kontak dengan tinja orang yang terinfeksi.

Hal ini juga memiliki permasalahan permasalahan tersendiri yang turut di laksanakan oleh masyarakat , Karena adanya covd-19 ini,menghambat orang-orang yang bekerja diluar daerah untuk pulang kekampung halaman,

hambatan tersebut seperti swab antigen yang mengharuskan masyarakat membayar biaya yang cukup mahal yaitu sebesar Rp.250.000- Rp.300.000 perjiwa.

Adapun hambatan lannya yaitu tidak disetiap bandara ada swab antigen, tes covid-19 yang ada dipelabuhan lebih murah dan tidak diterapkan di bandara,

dan fungsi vaksin gratis seharusnya tidak perlu dibarengi dengan melakukan tes swab atau rapid lagi cukup denan memperlihatkan sertifikat vaksin dengan tujuan efesiensi.

Apakah semua paya di atas berujuan untuk menurun akan angka pasien covid-19 atau eksploitasi isu terselubung untuk memperkaya pihak pihak tertentu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *