Hinca Panjaitan Blak-blakkan Soal Natuna

TANJUNGPINANG, — Sekjend DPP partai Demokrat Hinca Panjaitan blak blakkan soal Natuna. Hal itu dia ungkapkan pada kegiatan bincang-bincang Natuna yang dilaksanakan Viswara dan kader partai Demokrat di gedung Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang, Jumat (10/1) pagi tadi.

Hinca disambut hangat oleh berbagai organisasi masyarakat dan organisasi mahasiswa pada acara itu.

Mengenakan “Tanjak” khas Melayu, dipadu shal warna merah dan rompi kebesaran partai Demokrat, Hinca berbincang-bincang bersama para undangan terkait isu besar secara nasional.

“Kami berbicara tentang Natuna yang sekarang menjadi isu besar secara nasional, saya akan bawakan ke DPR melalui fraksi kami, kami juga berencana akan datang kesana (Natuna),” katanya.

Selain itu, Hinca juga sempat menyinggung permasalahan Natuna yang memerlukan pendekatan khusus, salah satunya dengan mengurangi biaya pembangunan jalan tol dan mengalokasikannya ke Natuna.

Hinca juga mengatakan permasalahan di Natuna bukan hanya tentang kedaulatan negara

“Ini bukan sekedar batas-batas kedaulatan negara tapi lebih dalam lagi, masyarakatnya pada musim Utara ini dapat terisolir, bahan pokok nggak ada, gas nya (Natuna) banyak tapi gasnya disana nggak ada, peralatan alat tangkap nelayan memprihatinkan dan nggak bisa bersaing,” ujarnya.

“Gagasan dan pikiran (pembentukan provinsi khusus Natuna) bisa didiskusikan tapi hari ini bukan itu masalahnya, hari ini dibutuhkan kekhususan approach terhadap masalah (Natuna) yang sudah berlangsung sejak lama, sudahlah kurangi biaya membangun infrastruktur jalan tol di pulau Jawa berilah ke Natuna. Kami akan minta sebagian anggaran itu dikhususkan untuk Natuna,” katanya, Jum’at (10/1).

Saat ditanyakan terkait RUU Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan yang ditolak Kemendagri, Hinca mengatakan akan melakukan dialog dengan pihak terkait.

“Saya kira ketika ada gagasan pembentukan UU pulau-pulau terluar harus dipenuhi sekarang juga, DPR akan terus suarakan pembentukan UU itu sampai menjadi keputusan bersama,” kata Hinca. (Nuel)

Editor: Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *