TANJUNGPINANG, – -Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang membantah beredarnya isu 500 ton beras dimusnahkan, Hal tersebut dikemukakan, Edison kepada radarsatu.com, Jumat (3/1).
Menurut Edison, adanya kesalahan pahaman dalam menerima informasi terkait pemusnahan beras sebanyak 500 ton. Padahal, kata Edison, beras yang tidak layak dikonsumsi akan dilelang dan mekanismenya diserahkan ke pemerintah pusat.
“Kami merasa ada mis informasi, tidak benar ada pemusnahan beras bulog sebanyak 500 ton. Yang benar beras yang udah nggak layak konsumsi, yang bakalan kita lelang dan mekanismenya kita serahkan ke pusat,” kata Edison, Jumat (3/1).
Sementara Kepala Operasional Bulog kota Tanjungpinang, Hendra membenarkan hal serupa. Hendra menyebutkan, beras 500 ton yang akan dilelang berasal dari stok tahun 2017.
“jadi beras yang akan kita lelang itu beras yang telah turun mutu karena beras itu sudah berada di gudang sejak tahun 2017, nantinya beras tersebut akan diolah kembali menjadi lebih berguna tapi bukan untuk dikonsumsi,” kata Hendra.
Hendra juga mengatakan beras yang rusak adalah beras tipe medium, yang penyalurannya harus melalui perintah pemerintah pusat.
“Beras yang rusak merupakan beras tipe medium, yang penyalurannya harus melalui perintah pemerintah pusat, sementara beras kelas premium tidak ada yang rusak,” ucap Hendra.
Saat ditanya mekanisme penyaluran, Hendra menjelaskan ada dua saluran distribusi penyaluran beras bulog, yakni pertama namanya Public Service Obligation (PSO) yang khusus beras medium seperti Rastra (Beras Sejahtera), yang penyalurannya untuk program pemerintah. Sedangkan yang kedua komersil yang berujuan untuk stabilisasi harga pasar
Saat diminta untuk menunjukkan beras yang telah rusak, kepala cabang Bulog enggan menunjukkannya. Hal itu dikatakannya, sudah dalam proses pelelangan dan sudah ditangani pemerintah pusat. (Nuel)
Editor: Taufik