RPJMN 2020-2024, Momentum Ekonomi Kepri

TANJUNGPINANG, – – Masyarakat Kepri kini tidak sabar menanti atas pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) yang menjadi proyek prioritas strategis (major projects) pada tahun 2020 mendatang.

Hal tersebut dikemukakan Plt Gubernur Kepri, Isdianto saat menghadiri Musrenbangnas RPJMN 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12).

Isdianto berharap, jembatan yang nantinya akan menghubungkan empat pulau, yakni Pulau Batam di Tanjung Talok, Pulau Ngenang, Pulau Tanjung Sauh, dan Pulau Bintan di Seri Kuala Lobam ini secepatnya dieksekusi.

“Beberapa agenda dalam RPJMN 2020-2024 sangat kita harap cepat dilaksanakan. Tak hanya integrasi pengembangan wilayah Batam-Bintan, tapi juga destinasi prioritas pariwisata, termasuk mensinergikan pengembangan komoditas unggulan wilayah Kepri yang masuk dalam RPJMN,” kata Isdianto
Musrenbangnas yang dihadiri Isdianto ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Hadir juga Wakil Presiden KH Maruf Amin, Kepala Bappenas Suharso Manoarfa, Mendagri Tito Karnavian, Ketua DPR RI Puan Maharani dan sejumlah menteri.

Dalam narasi RPJMN 2020-2024, kata Isdianto , pemerintah pusat menyusun 41 major project. Proyek ini disusun untuk membuat RPJM lebih konkrit dalam menyelesaikan isu-isu pembangunan, terukur dan manfaatnya langsung dapat dipahami dan dirasakan masyarakat.

Baca Juga :  Nasib Opang SBP Tanjungpinang: Narik Puluhan Tahun, Kini Mulai Terlupakan

Proyek-proyek ini merupakan proyek yang memiliki nilai strategis dan daya ungkit tinggi untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan.

Dari 41 Major Project tersebut, lanjut dia, di urutan ke – 9 ada major project Integrasi Pembangunan Wilayah Batam–Bintan. Major Project ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri dan pariwisata Batam-Bintan.
“Indikasi pendanaan untuk kegiatan ini sebesar Rp28,04 triliun. Dengan rincian APBN Rp0,04 T, KPBU Rp 18,5 T, Swasta Rp 5,4 T dan BUMN Rp 4,1 T. Para pelaksananya antara lain BP Batam, KemenPUPR, Pemda, dan Badan Usaha (BUMN/ Swasta),” jelas Isdianto..

Selain itu, Major Project dapat menjadi alat kendali pembangunan sehingga sasaran dan target Pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 dapat terus dipantau dan dikendalikan.

Selain Batam Bintan, dalam narasi RPJMN 2020-2024, sda juga peningkatan nilai tambah pariwisata. Kepri sendiri mendapat beberapa prioritas. Di antaranya Destinasi Pariwisata Prioritas untuk Taman Wisata Alam (TWA) Mukakuning dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) untuk Nongsa-Pulau Abang dan sekitarnya serta KSPN Lagoi-Bintan dan sekitarnya.

Selain sektor pariwisata, beberapa program untuk nilai tambah Ekonomi juga mendapat narasi dalam RPJMN 2020-2024 ini. Di antara wilayah pengelolaan perikanan dan sentra produksi perikanan budidaya.

Baca Juga :  Pariwisata Di Bintan Akan Dibuka Kembali, Begini Tanggapan Ketua Kadin

Untuk gas bumi, tercatat East Natuna tercatat dengan cadangan gas bumi 46 TSCF. Untuk hilirisasi SDA melalui kawasan industri, Kepri juga masuk dalam delapan Kawasan Industri Prioritas Nasional, yaitu KI Bintan Aerospace dan KI/KEK Galang Batang. Sementara di Karimun masuk narasi hilirisasi SDA melakui pengembangan smelter.

Dalam RPJMN ini, Kepri mendapat rencana target pertumbuhan ekonomi mulai 4,7 persen untuk tahun 2020 dan 7,1 persen di akhir tahun 2024. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi itu diidentifikasi identitas unggulan berupa karet, perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Sementara mendukung hilirisasi komoditas pengembangan kawasan berbasis sumber daya alam pada koridor pertumbuhan dan pemerataan, maka dikembangkan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Ranai. Sedangkan untuk mendorong pengembangan kawasan berbasis non-sumber daya alam, kawasan strategis prioritas yang dikembangkan adalah Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas (KPBPB) Batam, Bintan, dan Karimun, Kawasan Industri (KI) Bintan Aerospace dan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Baru Batam-Bintan.

Isdianto minta OPD terkait untuk memastikan program-program tersebut tetap ada dalam narasi RPJMN 2020-2024. Apalagi naskah ini akan ditandatangani Presiden Jokowi pada 20 Januari 2020.

Baca Juga :  BPJS Kesehatan Sosialisasi Manfaat JKN-KIS

Kata Isdianto, dia berharap doa dan dukungan masyarakat agar apa yang sudah direncanakan masuk dalam prioritas strategis nasional segera dilaksanakan. Dengan demikian, kemajuan kemajuan untuk Kepri akan semakin cepat.

Program-progam itu memang sejalan dengan apa yang disampaikan Isdianto dalam banyak kesempatan. Pariwisata, kelautan perikanan dan pertanian adalah prioritas.

“Inilah masa depan ekonomi Kepri,” kata Isdianto.

Sementara itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur agar memperkokoh pondasi dalam berkompetisi dengan negara lainnya.

Pemerintah, kata Jokowi ingin menyambung infrastruktur yang ada ke kawasan-kawasan industri, kawasan produksi pertanian, ke kawasan produksi perikanan, dan pada kawasan wisata yang ada di setiap provinsi. (Mn)

Editor: Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *