BATAM — Sehari pasca dibukanya penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kepri oleh Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Provinsi Kepri, tokoh pejuang Huzrin Hood langsung mengambil
formulir pendaftaran, Senin (02/12). Ditemani beberapa timnya, berbaju krim, Huzrin diterima beberapa kader
Partai Hanura di Ruko Greenland Blok B Nomor 8 Batam Center.
Mendaftar ke Hanura, kata Huzrin, merupakan kelanjutan komunikasi politik dan silaturahmi yang telah terjalin
selama ini. Juga, menjawab keingintahuan masyarakat bahwa keseriusannya maju, bukan sebatas wacana.
Huzrin akan bersama-sama dengan Hanura mewujudkan cita-cita dan harapan Provinsi Kepulauan Riau.
Huzrin meyakini, kesamaan visi antara Partai Hanura dengan dirinya adalah modal kuat membangun Provinsi
Kepri lebih maju. Tak hanya itu, sebagai salah satu tokoh yang membidani lahirnya Provinsi Kepri, Huzrin
paham betul apa langkah yang harus dikedepankan setelah pemerintahan berjalan selaam ini.
Oleh karenanya, ia berharap beberapa kesamaan dimaksud menjadi pertimbangan Partai Hanura
mengusungnya dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri 2020 mendatang.
“Melakukan pendaftaran diawal ini berarti saya sangat ingin bersama Hanura membangun Kepri lebih baik.
Secara prinsip, saya dengan Hanura punya tujuan dan harapan yang sama bagaimana mensejahterakan
rakyat Kepri. Nanti saat fit dan proper test, akan saya kemukakan segala pemikiran dan langkah-langkah
menuju cita-cita tersebut. Insha Allah,” ungkap Huzrin.
Partai Hanura membuka pendaftaran selama satu bulan penuh dan berakhir pada tanggal 31 Desember
2019. Menurut Ketua Tim Penjaringan Partai Hanura, Uba Ingan Sigalingging, pendaftaran ini untuk
menyaring para bakal calon yang nantinya akan diusung Partai Hanura. Terbuka untuk umum, ini juga sebagai
upaya memberi kesempatan kepada tokoh-tokoh Kepri untuk berpartisipasi pada pilkada gubernur dan wakil
gubernur Kepri 2020.
Mekanisme pendaftaran masih sama dengan tahun 2015 lalu. Bakal calon mendaftar dan mengembalikan
fomulir di sekretariat Hanura Kepri. Lalu berkas bakal calon akan diverifikasi untuk kemudian dilakukan fit dan
proper test.
Keputusan siapa yang akhirnya akan diusung menjadi wewenang DPP.(*)
