Indeks

Menguatkan Peran Media Dalam Menangkal Hoaks dan Radikalisme

TANJUNGPINANG, – Berita Hoaks dan Radikalisme merupakan ancaman besar bagi Pancasila dan keutuhan NKRI. Perlu sinergitas yang maksimal dalam menangkalnya. Karena itu, peran atau fungsi media dianggap sangatlah penting dalam memerangi Hoax dan menangkal Radikalisme di tengah-tengah masyarakat saat ini.

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kepri bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kepri dan Kesbangpol Provinsi Kepri menggelar kegiatan yang bertajuk “Menguatkan Peran Media Massa dalam Menangkal Hoax dan Radikalisme” di Kedai Kopi Batu 10 Tanjungpinang, Selasa (15/10/2019).

Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kepri Lamidi saat menyampaikan kata sambutannya di depan para pengusaha Pers yang ada di Kepri menjelaskan, pers dapat menjadi corong bagi masyarakat untuk menghilangkan kepercayaan terhadap suatu informasi yang beredar di media sosial yang belum diketahui kebenarannya.

Menurut Lamidi, menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap media massa itu sangatlah penting.

“Disinilah peran media diharapkan dapat menangkal informasi Hoax yang dapat menimbulkan paham Radikalisme di media sosial. Sehingga kepercayaan masyarakat timbul kepada media massa di zaman serba digital ini,” terangnya.

Media-media klasik dan mainsteam koran, televisi dan online juga perlu memiliki kompetensi yang mumpuni untuk membendung berita hoaks dan radikalisme.

Seperti yang dikatakan Dekan Fisip.UMRAH, dr. Okcep Ahdianto MH. Selain pers, juga publik butuh kompetensi terhadap apa yang dibacanya. Ia pun meyakini, pers di Kepri khususnya yang hadir dikegiatan tersebut telah memiliki kompetensi dibidangnya.

“Kompetensi publik dengan sendirinya akan terlihat jika media-media mainstream memiliki kompetensi,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris SMSI Kepri, Zakmi Piliang juga mengingatkan media massa perlu cek dan ricek dalam mendapatkan informasi. Verifikasi suatu informasi sangat dibutuhkan untuk mencari tahu kebenarannya.

“Jangan sampai kita terjebak dalam informasi yang masih diragukan kebenarannya,” ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan jurnalis dan pimpinan media massa. Hadir juga tokoh masyarakat, akademisi dan anggota Forkominda.

(ak)

Exit mobile version