Hukrim  

Selama 2018, Ditpolair Polda Kepri Ungkap 58 Kasus

Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budi didampingi Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga saat memberikan keterangan pers pada perayaan HUT Polairud ke 68 (F.Ist)
Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budi didampingi Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga saat memberikan keterangan pers pada perayaan HUT Polairud ke 68 (F.Ist)

BATAM,- -Keberhasilan Korpolairud Baharkam Polri dalam menjaga wilayah perairan Indonesia menjadi salah satu wujud mempertahankan kedaulatan NKRI. 

Bertepatan pada perayaan HUT Polairud Ke 68 yang berlangsung di Gedung Lancang Kuning Polda Kepri Selasa, 2/12. Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga membeberkan bahwa pada perayaan HUT Polairud ini, Ditpolair Polda Kepri telah menuai prestasi.

Dikatakannya, Ditpolair Polda Kepri telah berhasil mengungkap beberapa kasus yang terjadi diperairan Kepri. 

Selama tahun 2018, katanya, tercatat keberhasilan Dit Polair didalam pengungkapan perkara sebanyak 58 kasus yang terdiri dari : 11 kasus Ilegal fishing kapal ikan asing, 9 kasus Pemalsuan surat ijazah kelautan, 7 kasus Pelayaran, 6 kasus Kepabeanan, 5 kasus Migas, 5 kasus Pekerja migran ilegal ke Malaysia, 2 kasus Ilegal Logging, 2 kasus Karantina, 2 kasus Pencurian, Perdagangan, Perikanan, Lingkungan Hidup, BKSDA, Telekomunikasi, Laka kerja, Handak, Penggelapan serta kaus Minerba.

Saat ini Korpolairud Baharkam Polri berkekuatan 67 unit armada kapal patroli dengan 9 pesawat terbang dan 46 Helikopter, ucap Erlangga.

Sedangkan untuk menjaga perairan laut di wilayah hukum Polda Kepri, armada air yang dimilikii Ditpolairud Polda Kepri sebanyak 28 unit yang terdiri berbagai jenis baik C1, C2 dan C3 termasuk kapal cepat datar maupun Longboat dan Amphibi

Dengan luas wilayah Kepri sebesar 253.617 Km2, dimana 96 % nya perairan dan letak geografisnya merupakan wilayah perbatasan negara, yaitu dengan Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand maka Dit Polair Polda Kepri harus mampu mengeleminir berbagai potensi kerawanan yang ada seperti illegal fishing, People smuggling, illegal logging, penyelundupan dan kejahatan lintas batas negara

Didalam penggelaran operasional, Ditpolairud Polda Kepri menetapkan sistem zonanisasi pengawasan terhadap wilayah perairan menjadi 6 zona, meliputi : Zona Batam, Zona Tanjung Balai Karimun, Zona Moro, Zona Tanjung Pinang dan Bintan, Zona Lingga, Zona Anambas dan Natuna, tutupnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *