Dibalik Lingkar Diskusi Jadi Agenda Rutin Aktivis Mahasiswa

Kegiatan Lingkar Diskusi Aktivis Mahasiswa (F.Ist)
Kegiatan Lingkar Diskusi Aktivis Mahasiswa (F.Ist)

TANJUNGPINANG,- -Dibalik Lingkar Diskusi yang menjadi agenda rutin sejumlah aktivis mahasiswa tanah air yang ada di Tanjungpinang, kini jadi upaya merawat nalar kemanusiaan.

Hal itu disampaikan Pardomuan Situmorang yang merupakan sala seorang penggagas “Lingkar Diskusi Mahasiswa”.  

Dikatakannya, bahwa kondisi bangsa hari ini sedang tidak baik. Kondisi mahasiswa telah didominasi apatisme, mereka tidak ingat bahwa mahasiswa tidak serta merta hanya duduk dibangku kuliah.

Sebagai langkah untuk memperkuat pola pikir mahasiswa untuk berfikir kritis mahasiswa berangkat dengan kesadaran untuk tetap marawat nalar dengan melingkar duduk berdiskusi, ucap Pardomuan sapaan akrab Domu usai menggelar kegiatan Lingkar Diskusi yang diselenggarakan di salah satu Cafe di Tanjungpinang, Jumat (16/11/2018).

Pardomuan Situmorang sala seorang penggagas Lingkar Diskusi Mahasiswa

Ia membeberkan, bahwa Lingkar Diskusi Mahasiswa ini di iniasi oleh beberapa tokoh mahasiswa sebagai kerinduan akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk memperbaiki kualitas intelektual. “Sedikitnya Lingkar Diskusi telah terlaksana dua kali,” pungkasnya.

”Kita tetap berupaya untuk melestarikan budaya-budaya yang membangun kemandirian secara pola pikir. Serta untuk membangkitkan semangat-semangat mahasiswa agar menjadi manusia yang haus akan ilmu,” tegas Domu.

Dalam setiap pertemuan kegiatan Lingkar Diskusi, kita mengupas beberapa permasalahan yang mencakup nasional dan daerah sehingga mahasiswa dapat memahami bagaimana selaku mahasiswa menyikapi persoalan-persoalan dengan objektif dan solutif.

“Karena agenda Lingkar Diskusi Mahasiswa ini selalu menghadirkan  akademisi dari kalangan dosen yang paham betul terhadap topik yang akan kita diskusikan,” pungkasnya.

Melalui kegiatan Lingkar Diskusi ini di harapkan menjadi ruang bagi mahasiswa untuk membangun pola pikir yang radikal serta semakin banyak lagi peserta yang tersadar akan pentingnya sebuah ilmu pengetahuan.

(Beto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *