Hukrim  

Kasus Mobil Dihentikan, Ini Penjelasan Agus Salim

Agus Salim (kiri) dan Sugiyono bersama istri Sugiyono (F.Ist)
Agus Salim (kiri) dan Sugiyono bersama istri Sugiyono (F.Ist)

TANJUNGPINANG,- -Agus Salim mengapresiasi kinerja kepolisian atas kerja keras dapat mengungkap fakta kasus pencurian mobil Hilux tahun 2013 nomor polisi BP 8055 AP yang dilaporkan Untung terhadap dirinya.

Pengungkapan tersebut berbuah hasil, kasus laporan Untung dihentikan alias di SP3 yang diterbitkan oleh Polres Tanjungpinang. sehingga kini mobil beserta barang bukti kepemilikan mobil diserahkan kepada Agus Salim.

Penyerahan mobil dan bukti kepemilikan tersebut diterima Agus berdasarkan rekomendasi dari hasil gelar perkara di Polda yang berlangsung bulan lalu, beber Agus kepada media, Senin (12/11/2018).

Atas kerja keras tersebut, Agus Salim pun mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian. “Saya ucapkan terimakasih lah kepada kepolisian dan tim penyidik atas kerja kerasnya,” Ucap Agus.

Ia pun menceritakan awal mula kejadian kasus mobil tersebut, Agus mulai membuka kronologis permasalahannya dengan Untung. Berawal dari sebuah bisnis minyak antara si Agus dan Untung.

Didasari bisnis, Untung menawarkan pinjaman uang kepada Agus. Kebetulan Agus memang ada keperluan uang untuk biaya akomodasi bisnisnya hingga ke Jakarta bersama rekan kerjanya, Agus pun menerima tawaran dari Untung.

Namun, Untung mengirimkan pinjaman uang tersebut ke rekening Adik Iparnya bernama Sugiyono untuk diserahkan ke Agus Salim sebanyak dua kali transfer. Pertama, Untung mengirimkan 55 Juta dan kedua Untung kembali mengirimkan 70juta. Duit itu pun sudah diserahkan Sugiyono ke Agus Salim.

Agus menceritakan, beberapa hari kemudian Untung membawa kertas kosong dan kwitansi kosong beserta materai dihadapannya tanpa ada Sugiyono. Untung meminta dirinya untuk menandatangani kertas dan kwitansi kosong itu diatas materai.

Beberapa hari kemudian, Agus akan berangkat ke Jakarta. Sebelum berangkat untung sempat menjumpai Agus.

“Untung tanya, mobil Hilux dimana Gus, ada yang pakai tak, saya bilang tidak. Terus dia mau pinjam, karena saya percaya sama dia, saya izinkan ambil saja di dealer itu, soalnya sedang di service, tapi bayar servicenya ya,” ucap Agus menirukan percakapannya dengan Untung sebelum terbang ke Jakarta.

Saat keberadaan Agus di Jakarta, Untari (Istri Untung) meminta kepada Sugiyono untuk menyerahkan BPKB mobil Hilux itu. Sugioyo sempat tidak mengabulkan permintaan kakaknya. Tapi akhirnya luluh, setelah mamaknya menyuruh Sugiyono agar BPKB tersebut diserahkan ke Untari.

“Saya tidak kasih, tapi Untari ini mengadu ke mamak kami, akhirnya mamak kami menyuruh saya untuk memberikan BPKB itu ke Untari, akhirnya saya kasih dengan catatan jangan digadaikan BPKB itu,” kata Sugiyono.

Tidak begitu lama di Jakarta, Agus pun kembali ke Tanjungpinang. Sugiyono akhirnya membeberkan bahwa BPKB mobil Hilux telah dipegang oleh Untari istri Untung.

Mendengar hal itu, Agus pun bergegas membayar hutangnya ke Untung yang dipinjam melalui Sugiyono sebesar 130juta agar mendapatkan BPKB yang dipegang Untari dan mobil Hiluxnya dipegang Untung, namun untung tidak memberikannya.

Ditempat yang sama hal tersebut juga dibenarkan Sugiyono apa yang dikatakan oleh Agus Salim terkait peminjaman dana tersebut yang akhirnya sudah dilunaskan lebih dari pinjaman. Sugiyono juga membenarkan bahwa mobil tersebut milik Agus Salim.

“Agus meminjam dana sebesar Rp125 juta dan Agus sudah melunaskan sebesar Rp130 juta,” paparnya.

“Akhirnya disepakati sebesar Rp125 juta dengan rincian Rp70 juta dan dua hari kemudian sebesar Rp55 juta ditransfer oleh Untari istri Untung. Itulah dasarnya Untung meminta mobil yang saat itu masih diservice di Agung Toyota. Sekitar tiga minggu, Untung kembali meminta BPKB mobil ke saya, tetapi saya minta persetujuan dulu ke ibu dan akhirnya saya serahkan BPKB tersebut ke Untung,” ujarnya.

Kendati demikian Agus pun mengucapkan terimakasih kepada kepolisian atas kerja keras yang telah menyelesaikan kasus ini.

Ia pun berharap kepada rekan bisnisnya Untung agar tidak berbuat tindakan yang aneh, “Sudah cukup lah banyak korban jangan yang aneh-aneh lah,” ucap Agus.

(Beto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *