Indeks

Jumlah Bidan Minim Untuk Semua Desa di Lingga

LINGGA, – – Permasalahan minimnya jumlah tenaga bidan di Puskemas Desa Rantau Panjang, Kecamatan Lingga Utara ditanggapi Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Lingga, Syamsu Rizal.

Menurut Syamsu Rizal, penempatan tenaga kesehatan baik perawat maupun bidan disesuaikan dengan tenaga yang dimiliki oleh puskesmas masing-masing.

“Melahirkan memang perlu bidan. Tapi kalau bidannya tidak cukup, tidak mungkin bidan dipindahkan di setiap desa, karena ada bidan ada perawat. Kalau perawat itu lebih umum, dalam artian dia siap dalam hal apapun,” kata Syamsu Rizal.

Dijelaskan, mengenai tenaga perawat di desa yang hanya bisa merujuk pasien ke puskesmas, meskipun hanya sakit ringan, Syamsu Rizal meminta agar pihak puskesmas dapat bertindak.

“Kalau memang nanti di lapangan begitu, diketahui ke pimpinan puskesmas, karena hak untuk memutar-mutar itu puskesmas. Kalau kecuali dalam penetapannya langsung oleh bupati, tapi biasanya mereka (perawat) itu SK-nya di puskesmas. Jadi nanti puskesmas tergantung kebutuhan, berapa Pustu berapa Polindes, dia yang buat kebijakan,” ujarnya.

Lebih lanjut Syamsu Rizal menjelaskan, saat ini sebagian puskesmas juga kekurangan tenaga, terutama di wilayah Pustu dan Polindes, karena PNS di bidang tersebut masih kurang.

“Kalau meraka (puskesmas) merasa PTT dan THL kurang pengalaman, boleh dimagangkan di rumah sakit atau di puskesmas sebelum diterjunkan ke Pustu dan Polindes, sehingga dia dapat banyak kasus. Jadi ketika ditempatkan dia bisa siap. Minimal magang di puskesmas tersebut,” katanya.

Sebelumnya, salah seorang warga Desa Rantau Panjang, Yusri Mandala mengeluhkan ketersedian tenaga bidan desa, terutama di Desa Rantau Panjang. Jika ada warga yang melahirkan, mereka harus membawa ke puskesmas dengan menggunakan perahu.

Laporan : Agus Salim

Exit mobile version