Volume Air Sungai Pulai Hanya 1,85 Persen

TANJUNGPINANG, – – Volume air di Sungai Pulai saat ini hanya 1,85 persen, naik sekitar 1 meter dalam beberapa pekan terakhir.

Pelaksana Harian Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kepri, Budi Yadi, di Tanjungpinang, Senin, debit Sei Pulai belum normal sehingga menghambat distribusi ke pelanggan.

“Debit air di Sei Pulai sekarang 1,85 meter, jauh lebih baik dibanding kondisi 1-2 bulan lalu yang hanya 90 centimeter. Namun kondisi ini masih rawan, terutama bila tidak terjadi hujan,” tuturnya.

Budi menjelaskan hujan yang terjadi dalam tiga pekan terakhir tidak mampu meningkatkan volume air secara maksimal. Hal itu disebabkan hujan tidak tergolong lebat, dan hanya berlangsung sebentar.

Baca Juga :  Wakili Provinsi Kepri, Kabupaten Karimun Kembali Mendapat Piala Adipura ke Empat Kalinya

Selain itu, hutan lindung di sekitar Sei Pulai rusak parah. Di kawasan hutan lindung itu sudah cukup banyak rumah warga.

“Kondisi hutan tidak seimbang. Tidak ada mata air. Jadi air di Sei Pulai bergantung pada hujan,” ucapnya.

Budi mengatakan beberapa bulan bulan lalu hingga Maret 2018 tidak pernah terjadi hujan. Kondisi Sei Pulai pun saat itu sangat parah sehingga pelanggan PDAM Tirta Kepri, terutama yang tinggal di Batu 1-4 merasakan dampaknya.

“Distribusi air di rumah pelanggan kami batasi karena sehari volume air berkurang 3 centimeter. Kalau dipaksa Sei Pulai dapat kering,” katanya.

Baca Juga :  Walikota Lantik Tengku Dahlan Sebagai Sekda

Sementara kondisi sekarang tidak jauh beda dengan kondisi 1-2 bulan lalu. Saat ini, distribusi air dari Sungai Pulai ke rumah pelanggan hanya mampu 100 liter/detik. Padahal dalam kondisi normal, ketika volume air mencapai 3-4 meter, distribusi air 250 liter/detik.

“Kalau dipaksa 250 liter/detik sekarang, air Sungai Pulai bisa kering,” terangnya.

Budi menjelaskan jumlah pelanggan di Tanjungpinang mencapai 16 ribu rumah. Pendistribusian air bersih ke rumah pelanggan yang tinggal di Batu 5-15 jauh lebih baik. Hal itu disebabkan air bersih bersumber dari Waduk Gesek.

Baca Juga :  Infrastruktur Dibangun Untuk Menghubungkan 17.000 Pulau di Indonesia

“Sekarang yang diharapkan itu Waduk Kawal. Kalau waduk ini beroperasi, kapasitas air yang didistribusikan ke rumah mencapai 300-400 liter/detik. Kemungkinan tahun 2019 mulai beroperasi,” ujarnya.

Kepriprov

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *