Lis-Maya Siapkan Cita Mulia Sebagai Program Pendidikan Unggulan

 

TANJUNGPINANG, – -Debat publik putaran pertama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, pada Minggu (22/04) sempat hangat. Pasalnya, Calon Wali Kota H Lis Darmansyah sempat mengomentari program paslon urut 1, Syahrul-Rahma yang mengandalkan anggaran APBD melalui program pendidikan gratis bagi semua murid. Lis membayangkan itu semua akan runtuh APBD Kota Tanjungpinang.

Lis berkomentar, jika itu ingin dilakukan harus ada sistem subsidi silang sesuai dengan Undang-undang nomor 20 Tahun 2003  dan sesuai pasal 46 ayat 1 bahwa kewajiban pemerintah yang menanglit masalah pendidikan.

“Inilah pembelajaran baru kita, bahwa pendidikan gratis itu harus kita perhatikan dulu bantuan terhadap sekolahnya,” sindirnya.

Maya Suryanti sempat juga menjabarkan program pendidikan yang digagasnya bersama Lis, yakni memeratakan seluruh pendidikan dan pelayanan publik untuk masyarakat agar dapat memperoleh pelayanan dengan baik dan mudah.

Maya menambahkan, strategi pembangun pendidikan yang mereka beri nama Cita Mulia dari tiga aspek menambah bantuan operasional dan perbaikan sarana sekolah, akan melakukan pemerataan di tiap sekolah, mengembangkan sanggar di tiap kelurahan, kemudian akan membuka sekolah inklusi bagi penyandang disabilitas. Bahkan dari segi tenaga pendidik guru akan diberikan kesejahteraan.

Cita Mulia merupakan program khusus yang disusun sebagai bentuk komitmen pasangan Lis Maya terhadap dunia pendidikan, bahwa pendidikan tidak hanya birbicara menghasilkan sertifikasi formal dan kemampuan akademis, namun juga soal kemampuan informal peserta didik.

Program ini ditujukan pada peserta didik sekolah dasar dan menengah pertama melalui kerjasama pemerintah dengan perguruan tinggi yang ada.

Adapun program itu dalam bentuk kerjasama pemberian beasiswa oleh pemerintah kota Tanjungpinang bagi Mahasiswa berprestasi, dengan ketentuan komitmen bagi penerima beasiswa untuk dapat aktif dalam program Cita mulia tersebut sebagai pengajar studi informal seperti bahasa asing dan keterampilan lainnya.

Sehingga melalui program ini target yang diharapkan adalah peserta didik tidak hanya unggul dalam bidang pendidikan formal tapi juga unggul dalam bidang bidang keterampilan yang tidak didapatkan dalam bangku sekolah.

Hal ini menurut Maya akan menjadi inovasi yang sangat baik berakselerasi dengan wajib belajar 9 tahun yang sudah berjalan.

Ak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *