Pengoperasian SWRO Belum Optimal di Kota Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – Pengoperasian Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) sudah dimulai, namun pengoperasiannya hanya 5 jam perhari secara gratis tanpa di pungut biaya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono mengaku saat ini pengoperasian SWRO belum dilakukan penyerahan ke pemerintah. Katanya, penyerahan baru bisa dilaksanakan jika semua regulasi sudah jelas. Itu semua dilaksanakan guna menghindari petugas lapangan menjadi target dari tim saber pungli.

“Regulasi dahulu yang dibahas, jika semua sudah jelas baru diserahkan dan dioptimalkan,” ucap Riono di Tanjungpinang, Jumat(9/3/2018).

Sebelum dilakukan penyerahan, Riono juga meminta agar seluruh sambungan SWRO kerumah warga yang telah dilaporkan agar di cek kembali. Jangan sampai yang di laporkan 1000, namun yang ada hanya 500, untuk itu penyerahan masih belum dilaksanakan.

“Misalnya pengadaan 1000, dan di cek sesuai gak. Kita tidak mau menerima jika tidak sesuai, siapa yang mau bertanggung jawab,” ucapnya.

Saat ini, kata Riono, tidak hanya membicarakan SWRO Batu Hitam, namun UPTD juga membawahi beberapa SPAM seperti, Kampung Bulang, Kampung Bugis, Senggarang, Penyengat. Riono ingin keseluruhan harus tertata rapi.

Riono menginginkan, sebelum dioperasikan SWRO harus tertera dengan baik, dari aturan, harga dan ketetapan pembayaran. Jika telah di hitung biaya perkubiknya, tentu dapat menghindari pungli yang dilakukan petugas lapangan.

“Semua harus ditata rapi dan untuk persetujuan dewan dalam surat itu sudah cukup,” tambahnya.

“Saat ini, air bersih tersebut dalam masa uji dan gratis, jika air tersebut nantinya mahal, itu hal yang wajar karena air tersebut air minum,” tutupnya. (ST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *