JAMBI, Radarsatu.com- Pasca terjadinya polemik di internal Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Jambi menuai sorotan dari berbagai pihak, termasuk jurnalis lokal. Beberapa jurnalis menilai bahwa proses pergantian ketua tersebut terkesan seperti kudeta, karena dinilai tidak transparan dan tidak melibatkan proses demokratis yang seharusnya dilakukan dalam partai.
Seperti yang diketahui Tigor Sinaga digantikan Romi Harianto tanpa melalui proses kaderisasi dan transparansi.
Menurut beberapa sumber, pergantian Ketua DPW PSI Jambi dilakukan secara mendadak dan tanpa melalui mekanisme internal partai yang jelas. Hal ini memicu spekulasi dan kecurigaan di kalangan kader dan simpatisan partai.
“Kita perlu melihat lebih jauh tentang proses pergantian ini. Apakah sudah sesuai dengan AD/ART partai atau tidak. Transparansi dan demokratisasi dalam proses pengambilan keputusan sangat penting dalam sebuah partai politik,” kata Ardi seorang jurnalis lokal.
Sementara itu, pihak DPW PSI Jambi belum memberikan komentar resmi terkait isu ini. Namun, beberapa kader partai telah menyampaikan kekhawatiran mereka terkait proses pergantian ketua yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip-prinsip partai.
Pergantian ketua DPW PSI Jambi ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas internal partai. Banyak pihak berharap bahwa PSI dapat menyelesaikan isu ini dengan cara yang demokratis dan transparan, demi menjaga kepercayaan publik terhadap partai.*
