TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – Warga Jalan Kijang Lama Kelurahan Melayu Kota Piring, Tanjungpinang Timur, Bambang merasa tidak nyaman dengan aktivitas warung tuak yang berlokasi di lingkungan tinggal mereka ditengah bulan suci Ramadhan, hal itu menyusul sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang menimpa Wawan (28) saat berboncengan dengan istrinya Berlin pada Jum’at (28/03) petang.
Wawan dan istri diduga ditabrak oleh pria yang sedang mabuk tuak. Mirisnya lagi kondisi sang istri sedang hamil tua, sehingga membuat trauma mendalam hingga dikhawatirkan akan membahayakan kondisi bayi yang sedang dalam kandungan.
“Kronologi kejadian berlangsung Jum’at petang menjelang waktu berbuka, Adik saya ini Wawan sedang menaiki sepeda motor bersama istrinya. Namun tiba-tiba mereka berpapasan dengan seorang pria paruh baya, yang membawa sepeda motor dengan keadaan mabuk hingga oleng tiba- tiba mengendarai sepeda motornya di jalur berlawanan arah,” ungkap Bambang.
Kejadian tak diinginkan pun tak terelakkan, kedua sepeda motor yang berlawanan arah itu mengalami “laga kambing” menurut Bambang meskipun adiknya hanya mengalami luka ringan, tapi kondisi istrinya sempat mengalami kontraksi sehingga harus dilarikan ke RSUD Raja Ahmad Thabib Kota Tanjungpinang.
“Setibanya di rumah sakit, berdasarkan hasil observasi di pihak dokter menyarankan sang calon ibu dirawat inap,” ujarnya.
Atas kondisi itu, Bambang selaku perwakilan keluarga mengaku khawatir disaat belum waktunya melahirkan tiba-tiba kontraksi.
“Karena belum waktunya, kami khawatir ada efek yang akan menimpa janin yang sedang dikandung,” tambahnya.
Setelah peristiwa itu, Bambang meminta Pemko Tanjungpinang melalui instansi terkait untuk mengevaluasi keberadaan warung tuak/ minuman keras yang meresahkan.
“Kami berharap kepedulian pemerintah, terlebih daerah kijang lama ini terdapat warung yang menjual tuak dan ramai pengunjung,” pintanya.
Bambang juga berharap kedepannya kejadian serupa tidak menimpa pengendara lainnya.
“Dalam kondisi mabuk kesadaran rendah dan membawa kendaraan tentu membahayakan lalu lintas, terlebih kawasan itu jalannya yang cukup sempit dan berkelok-belok,” katanya.
Adanya aktivitas mabuk-mabukan tentunya mengingatkan peristiwa yang belum lama terjadi di Kota Tanjungpinang hingga menghilangkan nyawa seorang anggota prajurit TNI AL yang disebabkan mabuk-mabukan.*