Hakim Pengadilan Agama Kota Batam Dibacok OTK

Hakim Pengadilan Agama Kota Batam, Gusnahari beri keterangan kepada jurnalis usai jalani pemeriksaan. (Foto: Ravi)

BATAM, radarsatu.com – Hakim Pengadilan Agama Kota Batam yang menjadi korban pembacokan dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian di Mapolresta Barelang, Kamis (6/3/2025) siang.

Hakim Pengadilan Agama Batam, Gusnahari mengungkapkan, kejadiannya begitu cepat. Saat itu ia hendak pergi bekerja, namun tiba-tiba datang seseorang dari belakang dan langsung melakukan pembacokan.

banner 350x350

“Gak tau lah gimana ceritanya, tiba-tiba tangan saya yang di bacok dari belakang. Kalau itu kepala saya, mungkin saya gak di sini,” kata Gusnahari usai jalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang.

Pria berumur 65 tahun ini akan memasuki masa purna tugas sekitar enam bulan lagi. Selama 21 tahun dia menjadi Hakim, menurutnya tidak pernah ada musuh. Baik itu di lingkungan pekerjaan ataupun di lingkungan tempat tinggal.

Gusnahari menceritakan, pagi itu seperti biasa dirinya hendak pergi kerja ke Kantor Pengadilan Negeri Agama. Namun mobil yang biasanya diparkirkan di halaman rumah, sudah beberapa hari ini diparkir jauh dari rumah lantaran ada tetangganya yang meninggal dunia.

“Jadi ada tetangga yang kemalangan, makanya saya parkir agak jauh dari rumah. Biasanya mobil saya parkir di rumah, bukan di luar,” sebut Gusnahari.

Saat berjalan menuju mobil, tiba-tiba dari belakang pelaku mengayunkan parang dan mengenai tangan korban. Saat itu, korban posisinya hendak membuka pintu mobil.

Ketika parang panjang mengenai tangan kanannya, Gusnahari kaget bukan kepalang, ia kemudian menatap ke arah pelaku yang tega berbuat jahat itu kepadanya.

Dia melihat pelaku menggunakan helm dan jaket berwarna hitam. Dengan spontan, Gusnahari kemudian berteriak minta tolong di tengah keheningan pagi itu.

“Pagi itu di komplek sepi. Mungkin karena bulan ramadan juga. Jadi tidak ada orang yang melihat. Saya langsung teriak saja minta tolong,” ungkapnya.

Mendengar teriakan dari Gusnahari, Pelaku langsung memasukan parang ke dalam jaket. Kemudian ia berlari kearah temannya yang sudah menunggu. “Saya gak tahu itu temanya atau tukang ojek. Yang jelas temanya itu pakai baju ojek online,” sebutnya.

Usai pelaku kabur, korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Sekupang. Namun orang puskesmas tidak mampu menangani karena keterbatasan alat.

“Sebelum ke RSBP, saya dibawa ke puskesmas. Setelah itu baru dirujuk ke rumah sakit. Ada empat jahitan di lengan saya ini,” tuturnya.

Saat ini, korban sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polresta Barelang. Sejumlah pertanyaan sudah dilontarkan kepadanya. Ia berharap, pelaku bisa ditangkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *