Partisipasi Pemilih di Kepri Dikabarkan Menurun, Pengamat: Masyarakat Tidak Ada Pilihan

Pengamat politik sekaligus akademisi, Zamzami A. Karim. (Foto: Instagram Zamzami)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Pengamat politik, Zamzami A Karim menilai penurunan angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 di Kepulauan Riau (Kepri) sebagaimana ramainya pemberitaan lantaran tidak adanya sosok pilihan baru.

Terutama pada Pilkada Tanjungpinang dan Bintan yang masing-masing berisi kontestan lama atau petahana. Menurutnya hal itu menyebabkan pesta demokrasi 27 November lalu seolah monoton.

banner 350x350

“Masyarakat sudah merasakan kepemimpinan Lis maupun Rahma. Makanya masyarakat tidak punya pilihan baru,” katanya soal Pilkada Tanjungpinang.

Sementara di Bintan, minat masyarakat menurun lantaran tidak adanya lawan untuk pasangan Roby-Deby. Roby sendiri merupakan Bupati Bintan periode 2019-2024 alias petahana.

“Walaupun ada suara kotak kosong 30 persen, tapi masih banyak masyarakat yang beranggapan jika petahana pasti menang,” ucapnya.

Zamzami menyebut, selain penurunan di Pilkada Kabupaten Kota, penurunan di Pilkada Gubernur juga karena sosok calon yang ada.

“Kalau provinsi kan linier dengan Bintan. Artinya secara keseluruhan partisipasi menurun. Antara memilih orang tuanya dan anaknya atau tidak,” ujarnya.

“Jadi pertarungan pilkada 2024 di Kepri ini menurun karena masyarakat tidak ada pilihan. Sama seperti el clasico Barcelona dan Real Madrid,” tambah Zamzami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *