TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Manajemen Bank Riau Kepri (BRK) Syariah cabang Tanjungpinang akan membahas tuntutan para mahasiswa mengenai dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal itu disampaikan oleh Finansial Review, Tengku Akhyar usai massa aksi membubarkan diri.
“Yang disampaikan kita terima dan akan kita teruskan ke kantor pusat atau pimpinan,” katanya, Kamis (14/11).
Kendati demikian, ia mengaku tak dapat memberikan komentar lebih lanjut karena bukan wewenangnya.
Nantinya, BRK Syariah Cabang Tanjungpinang itu akan memberitahukan hasil penyampaian dari tuntutan para mahasiswa.
Terutama perihal besaran CSR yang selama ini BRK Syariah keluarkan di Kepri.
“Soal itu (CSR) saya no coment karena bukan posisi saya. Itu (nominal) juga belum bisa saya kasih angkanya berapa. Makanya nanti akan diinformasikan lagi,” tutur Akhyar.
Sebelumnya, aksi saling dorong sempat mewarnai unjuk rasa tersebut. Para mahasiswa meminta masuk ke pekarangan kantor BRK Syariah. Namun, hal itu tak mendapatkan izin.
Para mahasiswa menolak keterangan perwakilan BRK Syariah yang menemui mereka siang itu lantaran bukan kepala cabang langsung.
Para mahasiswa menuntut kejelasan atas dana CSR terutama di sektor pendidikan. Mereka menilai, selama ini dana tersebut tidak tersalurkan di Kepri.
“Mahasiswa di Riau selalu difasilitasi, sementara mahasiswa di Kepri seperti anak tiri. Kami meminta BRK Syariah segera mengalokasikan CSR untuk beasiswa yang bisa mendukung pendidikan kami di sini,” tegas Adiya, Koordinator Aksi.
Aksi tersebut pun akhirnya usai setelah para mahasiswa membubarkan diri dan mengancam akan menggelar aksi lebih besar lagi.
