Camat Singkep Selatan Manfaatkan Lahan Kosong untuk Ketahanan Pangan

Ibu-ibu Kecamatan Singkep Barat memampaatkan lahan kosong menanam berbagai macam tanaman. (Foto: Ist)

LINGGA, RADARSATU.COM – Camat Singkep Selatan berinovasi memanfaatkan lahan kosong, untuk di tanami berbagai kebutuhan pangan, yang merupakan jenis tanaman palawija.

Hal itu dilatarbelakangi kebutuhan sayur sayuran, di wilayah Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten lingga yang selalu didatangkan dari luar seperti Kecamatan Singkep tepatnya dari pasar Dabo.

Berbagai macam jenis tanaman palawija yang di tanam, di lahan kosong kantor Camat Singkep Selatan seluas 20 x 30 Meter persegi tersebut.

Mulai dari timun, cabe rawit, cabe merah, terong, sawi, dan berbagai macam jenis sayuran yang di tanam secara bergantian.

Baca Juga :  Pertumbuhan Ekonomi di Kepri Lebihi Rata-Rata Nasional

Camat Singkep Selatan, Munzilin Hasibuan, mengatakan sejak dua tahun masa pemanfaatan lahan kosong di area kantor Camat Singkep Selatan, pihaknya sudah 15 kali mengalami masa panen, dimana hasil panennya di jual di masyarakat di sekitar Kecamatan Singkep Selatan.

“Pemanfaatan lahan kosong di area perkantoran ini, merupakan bagian dari upaya swasembada pangan di pedesaan, agar tidak selalu bergantung dari daerah lainnya,” ungkap Munzilin Sabtu (03/08) pagi.

Diketahui Wilayah Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, berjarak sekitar 40 KM dari pusat perekonomian Dabo Singkep. Jalan rusak dan sulit di akses saat musim penghujan, membuat harga bahan pokok yang di kirim dari dabo singkep, harganya melejit hingga dua kali lipat termasuk sayuran.

Baca Juga :  Soal Pelajar Se Kepri Bersepeda, Muhd Dali: Tidak Wajib, Hanya Himbauan

“Tingginya harga bahan pokok inilah, yang membuat kami, selaku pemerintah Kecamatan Singkep Selatan harus berinovasi, agar masyarakat tidak terbebani oleh tingginya harga bahan pokok,” ungkapnya.

Program ketahanan pangan di tingkat Kecamatan Singkep selatan ini, pada 1 Agustus 2024 kemarin, berhasil memanen sebanyak 564 KG sayur timun. Meski belum memenuhi warga di 3 desa dan satu kelurahan, program ini sudah bisa mengajarkan warga untuk bisa memanfaatkan lahan kosong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *